Peringati 951 tahun Kemenangan Malazgirt, Erdogan bersumpah tak ada belas kasihan untuk musuh negara

Pada peringatan 951 tahun Kemenangan Malazgirt, Presiden Recep Tayyip Erdoğan telah bersumpah untuk tidak menunjukkan belas kasihan terhadap pihak-pihak yang mencoba memecah belah Turki dan menggagalkan segala macam rencana jahat.
“Kami tidak akan menunjukkan belas kasihan pada siapa pun yang mencoba memecah negara kami dan menggulingkan negara kami,” kata Erdogan selama upacara di provinsi timur distrik Malazgirt Muş pada 26 Agustus.
Kemenangan Malazgirt pada tahun 1071 oleh Kesultanan Seljuk di bawah kepemimpinan Sultan Alparslan melawan Kekaisaran Bizantium yang kuat diyakini membuka gerbang Anatolia bagi orang-orang Turki yang bermigrasi dari Asia Tengah.
Erdogan dan sekutu terdekatnya, pemimpin Partai Gerakan Nasionalis (MHP) Devlet Bahçeli, menghadiri upacara dua hari di wilayah tersebut. Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) Erdogan dan MHP adalah mitra dalam Aliansi Rakyat.
“Kami tidak akan pernah melupakan Malazgirt, dan kami tidak akan pernah membiarkannya dilupakan. Kami akan selalu menjaganya tetap hidup di hati dan pikiran kami,” kata presiden.
Erdogan juga menggambarkan kemenangan itu tidak hanya untuk Turki tetapi untuk seluruh dunia Islam. “Malazgirt adalah yang pertama dan ibu dari semua kemenangan lain yang kita menangkan di geografi ini.”
Rakyat Turki harus tetap bersatu dan mempertahankan kebersamaannya, kata Erdogan. “Kami tidak memiliki toleransi terhadap serangan, permainan, dan plot apa pun. Kami tidak akan memaafkan siapa pun yang menargetkan kebebasan kami yang kami simbolkan dengan bendera kami.”
Erdogan juga menyebut bahwa tahun depan Turki akan merayakan seratus tahun berdirinya republik dan itulah sebabnya mereka telah mengumumkan “target 2023” satu dekade lalu, dengan mengatakan, “Kami telah memberikan janji kepada rakyat kami atas target 2023 kami. Apakah Anda siap bekerja untuk pemilihan 2023 sebagai Aliansi Rakyat?”
Erdogan mengatakan bahwa Turki akan merayakan peringatan 600 tahun penaklukan Istanbul pada tahun 2053 dan peringatan 1.000 tahun Kemenangan Malazgirt pada tahun 2071, menekankan itulah mengapa mereka mempersiapkan visi 2053 dan 2071 untuk Turki.
“Sejarah kita baru-baru ini menandai abad ke-19 sebagai zaman keruntuhan dan abad ke-20 sebagai zaman kebangkitan. Tanggal 21 akan melihat kebangkitan peradaban kita,” katanya.
Sumber: Hurriyet Daily News