TURKINESIA.NET – ANKARA. Juru Bicara Kepresidenan Ibrahim Kalın pada Minggu pagi mengatakan bahwa Turki mengutuk keras serangan Armenia terhadap warga sipil dan akan terus mendukung sekutunya dalam menghadapi “provokasi berbahaya” seperti itu.
“Kami mengutuk serangan Armenia terhadap warga sipil. Turki mendukung Azerbaijan dalam menghadapi serangan semacam itu,” katanya di Twitter.
Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan pada Minggu pagi bahwa Armenia melancarkan serangan berskala besar terhadap warga sipil dan militernya. Baku kemudian melancarkan operasi pembalasan di sepanjang “garis kontak”, tanah tak bertuan yang sangat banyak ranjau yang memisahkan antara pasukan Armenia dari Azerbaijan di wilayah tersebut.
Dibantu Prancis, Armenia pindahkan teroris YPG/PKK dari Irak untuk latih milisi melawan Azerbaijan
“Armenia telah melanggar gencatan senjata dan menunjukkan bahwa hal itu bertentangan dengan perdamaian dan stabilitas. Komunitas internasional harus segera mengatakan ‘tidak’ untuk provokasi berbahaya ini,” tambah Kalın.
“Kami mendoakan rahmat Allah atas para korban. Azerbaijan tidak sendiri, ia mendapat dukungan penuh dari Turki,” katanya.
Kementerian Azerbaijan sebelumnya mengatakan bahwa sebuah helikopter Azerbaijan juga pernah jatuh tetapi awaknya selamat.
Hikmet Hajiyev, seorang pembantu Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, merilis pernyataan pada hari itu, mengutuk agresi Armenia.
“Pengeboman kawasan sipil padat penduduk dan instalasi yang terletak di sepanjang garis depan oleh angkatan bersenjata Armenia telah disengaja dan ditargetkan. Ada laporan tentang korban tewas dan terluka di antara warga sipil dan prajurit militer. Kerusakan parah telah menimpa banyak rumah dan infrastruktur sipil,” katanya di Twitter.
Presiden Azerbaijan: Latihan militer kami bersama Turki membuat nyali Armenia ciut dan stress
“Penargetan yang disengaja Armenia atas daerah pemukiman dan penduduk sipil merupakan pelanggaran berat terhadap hukum kemanusiaan internasional, termasuk Konvensi Jenewa 1949. Menargetkan penduduk sipil adalah taktik yang dimasukkan dalam pelatihan tempur angkatan bersenjata Armenia, dan genosida Khojaly yang dilakukan pada Februari 1992 telah menjadi bukti nyata akan hal itu,” kata Hajiyev, menambahkan bahwa Azerbaijan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melawan agresi Armenia dan dan provokasi militer lainnya”.
“Azerbaijan telah berulang kali menyatakan bahwa agresi militer Armenia yang sedang berlangsung terhadap Azerbaijan dan kehadiran angkatan bersenjata Armenia di wilayah pendudukan Azerbaijan tetap menjadi ancaman yang signifikan bagi perdamaian dan keamanan kawasan,” katanya.
“Turki akan menjadi mitra nomor satu Azerbaijan dalam kerja sama militer”
“Tanggung jawab atas situasi saat ini dan perkembangan masa depan terletak tepat pada kepemimpinan politik-militer Armenia,” tegasnya.
Kedua negara bekas Soviet itu telah lama terlibat konflik atas wilayah Azerbaijan di Nagorno-Karabakh yang berada di bawah pendudukan Armenia secara ilegal dan bentrokan di perbatasan semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Etnis Armenia di Nagorno-Karabakh mendeklarasikan apa yang disebut kemerdekaan selama konflik yang pecah ketika Uni Soviet runtuh pada tahun 1991. Meskipun gencatan senjata disepakati pada tahun 1994, Azerbaijan dan Armenia sering saling menuduh melakukan serangan di sekitar Nagorno-Karabakh dan di sepanjang wilayah perbatasan yang Azerbaijan-Armenia.
Sumber: Daily Sabah
Azerbaijan: Kami umumkan kepada dunia, teman Turki teman kami, musuh Turki musuh kami
