Thursday, March 28, 2024
Islamophobia

PM Pakistan surati Facebook minta pelarangan konten Islamofobia

TURKINESIA.NET – ISLAMABAD. Perdana Menteri Pakistan Imran Khan telah menulis surat kepada CEO Facebook Mark Zuckerberg meminta pelarangan konten Islamofobia di situs tersebut.

Khan memperingatkan bahwa hal itu mengakibatkan polarisasi dan marginalisasi umat Islam.

Dalam surat yang dibagikan oleh pemerintah Pakistan di Twitter, Imran Khan mengatakan bahwa “meningkatnya Islamofobia” dan marginalisasi Muslim mendorong ekstremisme dan kekerasan di seluruh dunia – terutama melalui platform media sosial seperti Facebook.

“Saya akan meminta Anda untuk menempatkan larangan serupa terhadap Islamofobia dan kebencian terhadap Islam di Facebook yang telah Anda terapkan untuk Holocaust,” kata Khan.

Bulan ini, Facebook mengatakan telah membalikkan kebijakan sebelumnya dan sekarang akan melarang konten apa pun yang menyangkal atau mendistorsi Holocaust.

“Seseorang tidak dapat mengirim pesan bahwa saat pesan kebencian terhadap beberapa pihak tidak dapat diterima, ini dapat diterima terhadap yang lain,” kata Khan.

“cerminan prasangka dan bias yang akan mendorong radikalisasi lebih lanjut,” ia menambahkan.

Khan dalam suratnya mengacu pada situasi di Prancis, di mana Presiden Emmanuel Macron mendorong penayangan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad yang menyinggung umat Islam.

Facebook belum menanggapi surat Khan.

Sebelumnya pada hari Minggu, Khan mengatakan bahwa Presiden Prancis Emmanuel Macron telah “menyerang Islam” dengan mendorong penayangan kartun.

Dalam serangkaian cuitan, Khan mengatakan komentar Macron itu akan menimbulkan perpecahan.

“Inilah saatnya ketika Presiden Macron bisa memberikan sentuhan menyembuhkan dan menghapus ruang bagi para ekstremis daripada menciptakan polarisasi lebih jauh dan marginalisasi yang tak terbantahkan akan menuju pada radikalisasi,” tulis PM Khan di Twitter.

“Sedihnya, justru Presiden Macron memilih dengan sengaja memprovokasi Muslim, termasuk rakyatnya sendiri, dan mendorong pemajangan kartun hinaan yang menargetkan Islam dan Nabi Suci (Muhammad),” lanjutnya.

“Dengan menyerang Islam, jelas tanpa memahaminya, Presiden Macron telah menyerang dan melukai sentimen jutaan Muslim di Eropa dan di seluruh dunia,” kata Khan.

Macron telah memicu kontroversi awal bulan ini ketika dia mengatakan “Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia”.

 

Meningkatnya seruan untuk boikot produk Prancis

Seruan untuk memboikot barang-barang Prancis berkembang di seluruh dunia setelah komentar Presiden Emmanuel Macron terhadap Islam dan Muslim serta tagar media sosial seperti #BoycottFrenchProducts menjadi tren di beberapa negara Arab dan Turki.

Di Arab Saudi, ekonomi terbesar di dunia Arab, tagar yang menyerukan boikot supermarket Prancis Carrefour menjadi yang paling ngetren kedua pada hari Minggu.

Partai oposisi Front Aksi Islam Yordania meminta presiden Prancis untuk meminta maaf atas komentarnya dan mendesak warga kerajaan untuk memboikot barang-barang Prancis.

Aksi boikot juga sudah berlangsung di Kuwait dan Qatar. Banyak perusahaan Arab mulai mengeluarkan produk Prancis dari rak mereka.

Kampanye serupa juga dilakukan di media sosial Pakistan yang menyerukan boikot perusahaan Prancis seperti Carrefour dan Total yang beroperasi di negara Asia Selatan itu.

Sumber: Daily Sabah

4.8 4 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d