Thursday, March 28, 2024
Internasional

Presiden Erdogan: “Muslim merupakan sasaran utama kelompok teroris”

Turkinesia.net – Bamako. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Jumat bahwa sasaran utama kelompok teroris Daesh, al-Qaeda dan Boko Haram selalu adalah Muslim.

Berbicara pada konferensi pers bersama dengan Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita di ibukota Bamako, Erdogan mengkritik sikap “bebal” negara-negara Barat terhadap terorisme dan mendesak mereka untuk “jauh lebih sensitif” dalam hal ini.

“Siapa pun yang menghubungkan kelompok teroris dengan agama tertentu atau identitas etnis berarti masuk ke dalam pusaran permainan teroris” tambahnya.

Erdogan juga menyebutkan Operasi yang sedang berlangsung di wilayah Afrin, bagian barat laut Suriah. Dia mengatakan bahwa total 2.348 teroris telah ‘dinetralisir’ sejauh ini oleh militer Turki dan Pasukan Pembebasan Suriah.

Dia bersumpah untuk melanjutkan operasi kontraterorisme “sampai semua teroris dihapuskan dari wilayah ini”.

Otoritas Turki sering menggunakan kata “dinetralisir” dalam pernyataan mereka untuk menyiratkan teroris yang bersangkutan menyerah atau terbunuh atau tertangkap.

Pada 20 Januari, Turki meluncurkan Operation Olive Branch untuk memberantas teroris YPG/PKK-Daesh dari Afrin.

Menurut Staf Umum Turki, operasi tersebut bertujuan untuk membangun keamanan dan stabilitas di sepanjang perbatasan Turki dan wilayah tersebut serta untuk melindungi orang-orang Suriah dari penindasan dan kekejaman teroris.

Operasi tersebut dilakukan di bawah kerangka hak Turki berdasarkan hukum internasional, resolusi Dewan Keamanan PBB, hak pembelaan diri berdasarkan Piagam PBB dan penghormatan terhadap integritas teritorial Suriah.

Otoritas militer dan Turki telah berulang kali mengatakan bahwa operasi tersebut hanya menargetkan unsur-unsur teroris dan “perhatian sepenuhnya” diambil untuk menghindari bahaya terhadap warga sipil manapun.

Delapan kesepakatan bilateral

Selama kunjungan resminya ke negara Afrika Barat, Erdogan membahas beberapa masalah bilateral dengan Presiden Keita, termasuk bidang energi, pembangunan infrastruktur dan hubungan militer dan pertahanan.

Kedua pemimpin tersebut juga menandatangani delapan kesepakatan bilateral di berbagai sektor, termasuk olahraga, pendidikan, teknologi, kesehatan, energi, layanan keagamaan, hidrokarbon dan pertambangan dan mineral.

Turki menyediakan bahan-bahan untuk pasukan pertahanan dan keamanan Mali pada tahun 2017 sesuai dengan komitmen perdamaian yang dibuat dalam kerangka Rencana Aksi Turki-Mali, Erdogan mengatakan.

Dia juga mengatakan bahwa perusahaan Turki akan berkontribusi untuk meningkatkan kapasitas energi negara tersebut. [Anadolu Agency]

 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d