Friday, March 29, 2024
Turkipedia

Rauf Denktaş: Pendiri Republik Turki Siprus Utara

Sejarah Republik Turki Siprus Utara

TURKINESIA.NET – Rauf Denktaş lahir pada 27 Januari 1924, di kota Baf, Siprus barat, sekarang di sisi Yunani pulau itu.

Setelah lulus dari Sekolah Bahasa Inggris Nicosia pada tahun 1941, ia memegang berbagai profesi termasuk sebagai juru bahasa, juru tulis, guru, dan pengacara.

Pada tahun 1944, ia pergi ke Inggris untuk belajar hukum di Lincoln’s Inn, kembali ke Siprus pada tahun 1947.

Pada tahun 1942, Denktaş diperkenalkan dengan ide-ide mantan Perdana Menteri Siprus Fazil Kucuk dan orang-orang Turki terkemuka di pulau itu yang mengatakan bahwa hak-hak mereka dirampas oleh Inggris yang saat itu berkuasa.

Pada 1949, ia menikah dengan Aydin Denktaş.

Setelah kembali ke Siprus, ia menjalankan praktik sebagai pengacara dan setelah itu bekerja sebagai jaksa. Antara 1956 dan 1960, ia melayani sebagai penuntut utama.

 

Tahun perjuangan

Pada 27 November 1948, Denktaş dan Fazil Kucuk, perwakilan Siprus Turki, berbicara pada pertemuan yang diadakan oleh Siprus Turki.

Dia berperan sebagai mediator antara dua tokoh penting masyarakat Turki, Faiz Kaymak dan Kucuk.

[adinserter name=”Block 1″]

Pada tahun 1955, Denktaş memimpin perjuangan Siprus Turki melawan Enosis (persatuan dengan Yunani) dan kelompok teroris EOKA nasionalis Yunani.

Denktaş mendirikan Organisasi Perlawanan Turki (TMT) pada tahun 1958 dan melakukan protes terhadap warga Siprus Yunani yang menyerang desa-desa Turki.

Sebelum Perjanjian London dan Zurich pada tahun 1960, Kucuk dan Denktaş melakukan kunjungan ke Turki untuk bertemu Fatin Rustu Zorlu, Menteri Luar Negeri saat itu. Dalam pertemuan itu, Denktaş diberitahu akan dikirim pasukan Turki ke pulau itu.

Dia melakukan upaya untuk persiapan perjanjian London dan Zurich pada tahun 1959 dan konstitusi Republik Siprus pada tahun 1960.

Pada tahun yang sama, ia terpilih sebagai presiden komite eksekutif Kamar Komunal Turki.

Pada 16 Agustus 1960, resimen Turki yang terdiri atas 650 tentara tiba di pelabuhan Magusa, Siprus Utara, yang juga dikenal sebagai Famagusta.

[adinserter name=”Block 1″]

Namun, Siprus Turki, yang telah diserang sejak 1963 oleh kelompok-kelompok bersenjata Siprus Yunani, dikeluarkan dari administrasi negara (Yunani) dengan tekanan dan penindasan.

Setelah insiden pada tahun 1963, Denktaş pergi ke Ankara untuk berkonsultasi dengan pemerintah Turki. Dia kembali ke pulau dengan kapal dan mulai mengatur perlawanan Turki di pulau itu.

Pada tahun 1964, Denktaş dinyatakan sebagai persona non grata oleh Presiden Siprus saat itu Uskup Agung Makarios dan kemudian pada tahun 1967, dia ditangkap ketika dia memasuki pulau itu secara diam-diam.

Setelah itu, dia diasingkan ke Turki. Ketika larangan masuk ke pulau itu dihapuskan pada tahun 1968, ia kembali ke pulau itu.

Karir politik

Untuk pertama kalinya, pada tahun 1968, Denktaş bernegosiasi dengan Glafkos Clerides di Beirut untuk solusi masalah Siprus. Kemudian, ia bernegosiasi dengan mantan pemimpin Yunani Spiros Kyprianu, Yorgos Vasiliu, Glafkos Klerides dan Tassos Papadopoulos selama bertahun-tahun.

Denktaş, yang terpilih sebagai presiden Kamar Komunal Turki dalam suatu pemilihan, terjun ke dunia politik pada tahun 1970.

Kemudian, ia menjabat sebagai wakil presiden Siprus dan kepala Administrasi Siprus-Turki pada tahun 1973.

[adinserter name=”Block 1″]

Pulau itu telah dibagi sejak 1974 ketika kudeta Siprus Yunani berlanjut dengan  kekerasan terhadap warga Turki dan intervensi Ankara sebagai kekuatan penjamin.

Setelah operasi militer Turki di pulau tersebut, Negara Federasi Turki Siprus didirikan pada 13 Februari 1975, dengan Denktaş terpilih sebagai presiden dan ketua parlemen.

Denktaş terpilih untuk tiga masa jabatan lagi sebagai presiden Republik Turki Siprus Utara (TRNC) setelah didirikan pada 15 November 1983.

Denktaş menolak “Rencana Annan”, yang diajukan oleh mantan Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan pada 2014. [Rencana Annan adalah usulan yang diajukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menyelesaikan sengketa Siprus. Rencana ini juga dikenal dengan nama “rencana penyatuan kembali Siprus”. Beberapa bagian dari usulan ini didasarkan dari argumen yang diangkat oleh masing-masing pihak dalam pertemuan yang diadakan oleh PBB]

Sementara rencana itu ditolak oleh lebih dari 70 persen pihak Yunani, 60 persen orang Turki di pulau itu menyetujui meskipun rencana itu gagal.

Denktaş, yang bukan kandidat dalam pemilihan presiden pada 17 April 2005, menyerahkan jabatannya kepada Mehmet Ali Talat pada 24 April.

[adinserter name=”Block 1″]

Kehidupan sosial

Selain karier politiknya, ia menulis banyak buku dan artikel dari tahun 1985 hingga kematiannya. Denktaş, yang menyukai fotografi, mengadakan sejumlah besar pameran fotografi tentang Siprus.

Denktaş, seorang pembicara yang fasih berbahasa Turki dan Yunani, adalah ayah dari enam anak. Dia menulis lebih dari 50 publikasi termasuk memoar 10 jilid.

Denktaş meninggal dunia pada usia 88 tahun di sebuah rumah sakit pada 13 Januari 2012. Atas kematiannya, Turki dan TRNC menyatakan berkabung nasional.

Sumber: Daily Sabah

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d