Thursday, March 28, 2024
Timur Tengah

Rezim Assad bunuh 20 warga sipil dalam sepekan

TURKINESIA.NET – IDLIB. Rezim Bashar Assad dan para pendukungnya telah menyebabkan kematian 20 warga sipil dalam seminggu terakhir di provinsi Idlib barat laut Suriah. Sementara itu ratusan orang telah mengungsi karena penembakan artileri.

Desa Bara, Fattira, Iblin, Ihsim, Kafr Latah, Kafar Aweed, Deir Sunbul, al-Magarah, Mareian, Fleifel, Sufuhon, Sarja, Mantef dan Ruwaiha dan juga Benin di selatan provinsi Idlib termasuk di antara yang paling ditargetkan.

Kepala media kelompok pertahanan sipil Suriah White Helmet wilayah Idlib, Firas Khalifa, mengatakan kepada Anadolu Agency (AA) bahwa dalam seminggu terakhir, 20 warga sipil kehilangan nyawa mereka dalam serangan yang dilakukan oleh rezim Assad sementara 36 terluka dalam pelanggaran gencatan senjata.

“Lima adalah anak-anak dan enam adalah wanita dari mereka yang kehilangan nyawanya,” kata Khalifa.

Lebih lanjut, Menurut Mohammad Hallaj, direktur Kelompok Koordinasi Respons Suriah, serangan tersebut menyebabkan 1.867 orang mengungsi di wilayah tersebut.

Serangan terbaru terjadi pada hari Senin ketika rezim menyerang kota Maarat al-Numan yang dikuasai oposisi, di tenggara Idlib di mana dua anak dan seorang wanita terluka.

Hampir satu juta orang telah melarikan diri dari serangan rezim Assad di Idlib sejak Desember 2019 dengan banyak yang mencari perlindungan di kamp-kamp tenda yang penuh sesak di dekat perbatasan Turki. Gencatan senjata ditengahi antara Moskow dan Ankara pada Maret 2020 sebagai tanggapan atas pertempuran selama berbulan-bulan oleh rezim yang didukung Rusia, namun rezim masih sering melakukan serangan terhadap warga sipil, menghalangi kembalinya warga ke rumah mereka dan memaksa mereka untuk tetap tinggal kamp-kamp darurat.

Selama bertahun-tahun, rezim Assad telah mengabaikan kebutuhan dan keselamatan rakyat Suriah, hanya mengincar keuntungan teritorial lebih lanjut dan menghancurkan oposisi. Rezim telah membom fasilitas sipil seperti sekolah, rumah sakit dan daerah pemukiman, menggusur hampir setengah penduduk negara itu.

Meskipun lembaga-lembaga Turki, PBB dan organisasi kemanusiaan internasional melanjutkan upaya mereka untuk memberikan bantuan kemanusiaan, masih ada ribuan lagi yang membutuhkan bantuan mendesak dari masyarakat internasional.

Sumber: Daily Sabah

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d