Friday, March 29, 2024
Timur Tengah

Ribuan warga Palestina turun ke jalan rayakan gencatan senjata, Netanyahu dikecam pendukungnya

TURKINESIA.NET –  GAZA. Ribuan warga di Jalur Gaza dan di berbagai wilayah Palestina yang diduduki turun ke jalan untuk merayakan gencatan senjata antara Tel Aviv dan Hamas. Mereka menilai, gencatan senjata tersebut merupakan bentuk kemenangan bagi kelompok perlawanan Palestina.

Sejak pagi, warga Palestina juga menyalakan kembang api setelah shalat subuh, sambil meneriakkan slogan-slogan menunjukkan komitmen mereka terhadap al-Aqsa.

Perang 11 hari itu menewaskan lebih dari 200 orang – sebagian besar warga Palestina – dan membawa kehancuran luas bagi Jalur Gaza yang diperintah Hamas.

Gencatan senjata menghadapi ujian awal pada hari Jumat ketika puluhan ribu warga Palestina yang menghadiri shalat Jumat di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur diserang oleh polisi Israel.

Warga Palestina yang tinggal di Yerusalem Timur yang diduduki berbondong-bondong mendatangi pusat kompleks Masjid Al-Aqsa pada Jumat pagi. Mereka datang sambil mengibarkan bendera Palestina.

Para pemuda mengibarkan bendera Palestina dan Hamas, membagikan permen, membunyikan klakson, dan menyalakan kembang api. Perayaan spontan juga terjadi di Yerusalem Timur dan di seluruh Tepi Barat yang diduduki.

Pasar terbuka di Kota Gaza yang ditutup selama perang telah dibuka kembali dan pembeli terlihat membeli banyak tomat segar, kubis, dan semangka. Pekerja dengan rompi lalu lintas berwarna oranye menyapu puing-puing dari jalan sekitarnya.

“Hidup akan kembali, karena ini bukan perang pertama, dan ini bukan perang terakhir,” kata pemilik toko Ashraf Abu Mohammad. “Hati sakit, telah terjadi bencana, keluarga dihapus dari catatan sipil (KK), dan ini membuat kami sedih. Tapi inilah takdir kita di negeri ini, untuk tetap bersabar.”

Seorang reporter dari Al-Jazeera yang berbasis di Qatar mengatakan, orang-orang Palestina di Jalur Gaza turun ke jalan segera setelah gencatan senjata diberlakukan, bertakbir, “Allahu Akbar.”

“Dan bagi mereka hari ini, sebenarnya itu dianggap sebagai hari pertama Idul Fitri sejak agresi dimulai sebelum hari terakhir Ramadhan dan mereka tidak benar-benar merayakan Idul Fitri,” lapor Youmna al-Sayed.

Suasana lebih suram di Israel, di mana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menghadapi kemarahan dari basis sayap kanannya bahwa dia telah menghentikan perang terlalu cepat. Seperti tiga perang sebelumnya, babak pertempuran terakhir berakhir dengan tidak meyakinkan. Israel mengklaim telah menimbulkan kerusakan parah pada Hamas dengan ratusan serangan udara, tetapi sekali lagi tidak dapat menghentikan serangan roket kelompok pejuang Palestina.

Gencatan senjata ditengahi oleh Mesir pada dini hari Jumat tepat setelah Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) mengadakan sesi khusus membahas Palestina. Dalam pertemuan tersebut, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan pada hari Kamis bahwa dirinya “sangat terkejut” dengan pemboman udara dan artileri terus menerus oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Jalur Gaza dan menyerukan gencatan senjata.

“Saya sangat terkejut dengan berlanjutnya pemboman udara dan artileri oleh Pasukan Pertahanan Israel di Gaza,” kata Guterres selama sesi khusus UNGA. Ia mendesak gencatan senjata antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas.

“Jika ada neraka di bumi, itu adalah nyawa anak-anak di Gaza.” kata Guterres.

Sumber: Daily Sabah

3.1 7 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d