TURKINESIA.NET – BAKU. Azerbaijan telah membeli senjata senilai 77 juta USD dari Turki sebulan sebelum pertempuran pecah di wilayah Nagorno-Karabakh, penjualan senjata Turki ke Baku meningkat enam kali lipat tahun ini, menurut data ekspor.

Data yang dikumpulkan oleh Majelis Ekspor Turki yang mengelompokkan lebih dari 95.000 perusahaan pengekspor di 61 sektor, menunjukkan bahwa Azerbaijan membeli peralatan pertahanan dan penerbangan senilai 123 juta USD dari Turki dalam sembilan bulan pertama tahun 2020, kantor berita Reuters melaporkan.

Senjata Turki yang dijual ke Azerbaijan termasuk drone, peluncur roket, amunisi, dan senjata lain yang tiba setelah Juli, ketika bentrokan perbatasan yang pecah antara pasukan Armenia dan Azerbaijan, mendorong Turki dan Azerbaijan untuk melakukan latihan militer bersama.

Minggu lalu, para pejabat Turki mengatakan kepada Middle East Eye bahwa Turki sengaja menyimpan pesawat tempur F-16 di Azerbaijan sebagai “pencegah serangan Armenia”.

“Azerbaijan jelas-jelas meminta bantuan Turki… dan tidak membuang waktu menyadari bahwa ancaman itu akan meningkat,” kata Turan Oguz, analis pertahanan yang berbasis di Istanbul kepada Reuters, Rabu.

“Ankara sangat bertekad dalam menyediakan kebutuhannya untuk Baku,” katanya. “Kerja sama pertahanan yang kuat antara Azerbaijan dan Turki semakin bertambah kuat dari hari ke hari.”

Ankara secara terbuka mendukung Azerbaijan dalam eskalasi baru-baru ini antara pasukan Armenia dan Azeri.

Akhir bulan lalu, Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan bahwa Turki akan mendukung Azerbaijan “dengan segala cara kami”.

Ankara yang menginginkan peran dalam pembicaraan gencatan senjata, mengatakan tidak terlibat langsung dalam pertempuran itu. Namun, para pejabat Azerbaijan telah memuji penggunaan drone bersenjata Turki yang telah mempelopori operasi militer Ankara di Suriah, Irak, dan Libya.

Pada September, Azerbaijan melonjak ke puncak daftar pembeli senjata Turki, diikuti oleh Oman dan Amerika Serikat dengan masing-masing 63 juta USD, menurut data ekspor.

Sumber: Middle East Eye