Friday, March 29, 2024
Tokoh

Sultan Abdul Hamid II memuliakan makam Rasulullah, kini makamnya pun dimuliakan

*Oleh: Rahmat Ashari

TURKINESIA.NET – ISTANBUL. Bagi yang pernah berjalan menelusuri Divan Yolu (Jalan Dewan) didekat Masjid Sultan Ahmet (Blue Mosque) terutama dimalam hari pasti akan melihat perbedaan antara rel tram yang berdekatan dengan stasiun Çemberlitaş tepatnya didepan Maqam Sultan Abdul Hamid II dengan rel tram yang berada ditempat lain. Rel tram didepan maqam tersebut saat akan dilewati tram maka lampu LED merah tanda peringatan akan menyala supaya para pejalan kaki berhati-hati saat menyeberang. Anehnya satu stasiun sebelumnya yaitu stasiun Sultan Ahmet yang lebih ramai penyeberangnya tidak dipasankan lampu merah direlnya.

Karena penasaran saya pun mulai browsing untuk mencari tau mengapa rel ditempat tersebut terpasang lampu LED merah yang menyala saat dilewati tram. Menurut informasi yang saya dapatkan, rel antara stasiun Sultan Ahmet dan Çemberlitaş yang panjangnya kurang lebih 150 meter tersebut sudah diganti dengan sistem khusus yang dapat meminimkan getaran saat tram lewat dari sana, sehingga getaran yang disebabkan oleh tram tidak terasa sampai ke pemakaman didepannya. Sedangkan lampu LED merah dipasang supaya orang-orang yang berjalan kaki ditrotoar yang terletak dikiri dan kanan jalan dapat berhati-hati terutama saat ingin menyeberang, sehingga tram pun tidak perlu menekan klason, karena suara klakson dapat membuat ribut diarea sekitar maqam.

Apakah kira-kira yang telah dilakukan Sultan Abdul Hamid II sehingga maqamnya begitu dihormati sampai-sampai sistem rel didepan pemakamannnya diistimewakan oleh pemerintah Provinsi Istanbul?

Sultan Abdul Hamid II adalah sultan ke 34 kesultanan Turki Usmani yang naik takhta tahun 1876 tepatnya dimasa-masa akan runtuhan dinasti kesultanan tersebut. Diceritakan bahwa berkat kecerdasannya memimpin negara, Abdul Hamid II yang memerintah Turki Usmani selama kurang lebih 33 tahun ini menjadi sebab bertambah panjangnya “umur” Dinasti Turki Usmani beberapa puluh tahun lagi. Sampai akhirnya runtuh di tahun 1922 dimasa pemerintahan adiknya Sultan Wahiduddin.

Dimasa pemerintahan Sultan Abdul Hamid II tepatnya tahun 1900-1908 beliau membuat sebuah proyek besar yaitu pembangunan rel kereta api dari Damaskus (Syam) menuju ke kota Al-Madinah Al-Munawwarah Binnabi. Selain mempunyai maksud politik seperti mempermudah komunikasi antara wilayah Anatolia dan Jazirah Arab, tujuan lain yang mungkin adalah tujuan inti dari proyek ini supaya orang-orang yang berada di wilayah Anatolia dan sekitarnya dapat mengerjakan Haji dengan aman dan mudah. Karena beliau bukan hanya berposisi sebagai Sultan dinasti Turki tetapi beliau juga seorang khalifah pemimpin ummat muslim pada masa itu sehingga segala hal yang menyangkut kebutuhan ummat merupakan kewajiban seorang khalifah.

Saat pembangunan rel kereta api yang dimulai dari Damaskus sampai ke kota Madinah, sang Sultan melakukan sesuatu yang sangat unik, mungkin tidak terpikirkan oleh sebagian orang. Pemikiran seperti itu muncul mungkin disebabkan karena beliau sangat memperhatikan hal-hal kecil yang berkaitan dengan adab, apalagi adab kepada penghulu seluruh alam Nabi Muhammad SAW. Beliau memerintahkan supaya para pekerja rel kereta api untuk memakai palu yang khusus sehingga tidak membuat suara berisik saat mereka berkerja. Ia juga memerintahkan supaya rel yang telah selesai dibuat agar dilapisi dengan kain keras yang terbuat dari bulu kambing atau domba supaya bisa meminimkan getaran dan suara yang terjadi akibat gesekan roda dan rel kereta.

Perintah Sultan Abdul Hamid II ini dimaksudkan supaya kedatangan kereta ke Madinah tidak membuat bising dan bergetarnya tanah kota tersebut. Karena menurut beliau hal tersebut dapat mengganggu Nabi Saw yang maqamnya berada dikota tersebut. Lihatlah bagaimana ta’zimnya beliau kepada Baginda Nabi Saw.

Disebabkan rasa hormatnya Sultan Abdul Hamid II yang tinggi kepada Rasulullah Saw sekitar 100 tahun kemudian Allah juga menumbuhkan rasa hormat masyarakat Turki khususnya Istanbul kepada beliau. Dengan dorongan beberapa pihak kepada pemerintah Provinsi Istanbul maka dibangunlah rel dengan sistem khusus melewati pemaqamannya tersebut. Semoga Allah merahmati Sultan Abdul Hamid II.

*Penulis merupakan mahasiswa Jurusan Islamic studies di İstanbul 29 Mayıs Üniversitesi

5 7 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

2 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] catatan hariannya, Sultan Abdul Hamid II menyatakan,”aku segera melakukan tindakan dalam mengatasi krisis ini yang disebabkan peperangan. […]

Najwa El bahrie
Najwa El bahrie
1 month ago

kata ibu ku yg sudah pernah ke Turki, perempuan ga boleh masuk di area pemakaman ya kak? mohon info nya kenapa

error: Content is protected !!
2
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d