Friday, March 29, 2024
Ekonomi

The Wall Street Journal AS sebut Bayraktar TB2 sebagai drone murah pengubah medan perang

drone Bayraktar TB2 Turki
drone Bayraktar TB2 Turki

Drone berbiaya rendah buatan Turki membentuk ulang medan perang dan geopolitik, lapor The Wall Street Journal, Kamis.

Laporan itu mengatakan militer yang lebih kecil di seluruh dunia mengerahkan drone murah yang dilengkapi rudal melawan kendaraan lapis baja musuh. The Wall Street Journal menyebut operasi seperti sebagai taktik medan perang yang “berhasil.”

Drone Turki dibangun dengan teknologi digital yang terjangkau yang menurut laporan itu mampu menghancurkan tank dan kendaraan lapis baja lainnya serta sistem pertahanan udara dalam perang di Suriah, Libya dan Azerbaijan.

“Drone ini menunjukkan peperangan di masa depan yang dibentuk oleh kendaraan tempur yang murah tapi efektif menghadapi kendaraan yang mahal dengan teknologi paling canggih,” sebut media itu.

Juli lalu selama pertemuan virtual Konferensi Kekuatan Udara dan Luar Angkasa, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace menekankan peran drone Turki sebagai “pengubah permainan” dalam peperangan modern di Timur Tengah dan Afrika Utara.

“Kita perlu melihat pelajaran dari orang lain. Lihat bagaimana Turki beroperasi di Libya, di mana telah menggunakan UAV Bayraktar TB2 sejak pertengahan 2019,” kata Wallace saat itu.

Bayraktar TB2 adalah Sistem Bersenjata/UAV Taktis yang dikembangkan dan diproduksi oleh produsen drone Baykar.

Menurut perusahaan, saat ini, 160 Bayraktar TB2 melayani Turki, Qatar, Ukraina, dan Azerbaijan. Bulan lau, Polandia mengatakan akan membeli 24 drone TB2.

Laporan The Wall Street Journal tersebut juga membandingkan Bayraktar TB2 dengan MQ-9 Amerika. TB2 dipersenjatai dengan persenjataan ringan, dengan empat rudal berpemandu laser dan peralatan yang dikendalikan radio membatasi jangkauan dasarnya hingga sekitar 200 mil, kira-kira seperlima dari wilayah yang dapat dicakup oleh MQ-9, katanya.

“Namun, itu berguna dan dapat diandalkan—kualitas yang mengingatkan pada senapan Kalashnikov AK-47 Soviet yang mengubah peperangan di abad ke-20,” tambah laporan tersebut.

“Satu set yang terdiri dari enam drone Bayraktar TB2, unit darat, dan peralatan operasi penting lainnya berharga puluhan juta dolar, bukan ratusan juta seperti MQ-9,” kata laporan itu.

Bayraktar TB2 pertama kali dikenal secara internasional dalam perang Suriah awal tahun lalu setelah militer Turki meluncurkan Operasi Perisai Musim Semi di Suriah utara, yang didukung oleh sistem peperangan elektronik, pasukan darat, artileri, dan pesawat tempur.

Laporan itu juga menyoroti peran drone dalam perang saudara Libya, yang dikatakan “membantu mengubah arus” dalam perang musim semi lalu. Turki mendukung pemerintah yang berbasis di Tripoli melawan komandan pemberontak Khalifa Haftar dan pasukannya.

“Taktik pesawat tak berawak yang ditingkatkan di Suriah mengungguli sistem rudal darat-ke-udara buatan Rusia yang dikenal sebagai Pantsir, menyerahkan supremasi udara pemerintah Tripoli. Pada Juni, pasukan Haftar mundur dari Tripoli,” sebut laporan itu.

Sumber: A News

 

3.3 3 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d