TURKINESIA.NET – ANKARA. Presiden Recep Tayyip Erdoğan  terus memperjuangkan mata uang Turki yang saat in tengah merosot dan berjanji bahwa Turki tidak akan tunduk terhadap manipulasi ekonomi setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan akan menggandakan tarif baja dan aluminium di Turki di tengah pertikaian diplomatik.

Berbicara di provinsi Gümüşhane utara, Erdoğan mengatakan konflik antara dua sekutu NATO hanya dapat diselesaikan melalui negosiasi dan dialog. Erdogan menegaskan kembali bahwa Turki tidak akan tunduk pada tekanan AS atas mata uang Turki.

Erdoğan mengingatkan kembali bahwa ekonomi Turki telah tumbuh sebesar 7,4 persen pada kuartal pertama 2018.

“Kita tidak akan membiarkan siapa pun menghalangi kami dari tujuan kita… Meskipun serangan dilakukan melalui kurs mata uang, kita akan terus tumbuh pada kuartal kedua dan mengakhiri 2018 dengan tingkat rekor,” katanya.

Pemimpin Turki ini memuji hubungan ekonomi dengan Rusia, mengatakan sebanyak 6 juta wisatawan Rusia akan mengunjungi Turki tahun ini.

“Tentu saja hubungan ini, kontak-kontak ini membuat kita lebih kuat,” katanya.

Pengumuman Trump disampaikan beberapa hari setelah delegasi Turki kembali dari Washington tanpa hasil atas kasus penahanan pendeta Amerika Andrew Brunson yang berada di bawah tahanan rumah di Turki atas tuduhan terorisme.

Namun, Gedung Putih kemudian mengklarifikasi bahwa pengumuman Trump “mengizinkan penyusunan dokumen” untuk menaikkan tarif. Itu berarti kemungkinan akan memakan waktu untuk diimplementasikan.

Tuduhan atas Brunson termasuk menjadi mata-mata untuk teroris PKK yang terdaftar sebagai kelompok teroris baik oleh AS dan Turki, dan juga (menjadi mata-mata) untuk Kelompok Teroris Gülen (FETÖ), kelompok di balik upaya kudeta gagal di Turki Juli 2016.

Turki dan AS saat ini sedang mengalami krisis hubungan menyusul setelah sanksi Washington terhadap Menteri Dalam Negeri Süleyman Soylu dan Menteri Kehakiman Abdulhamit Gül karena tidak membebaskan Brunson.

Daily Sabah