Thursday, March 28, 2024
Internasional

Turki: “Afrin tidak akan dikembalikan kepada rezim Suriah”

TURKINESIA.NET – ANKARA. Hal ini benar-benar tak terbayangkan untuk mengembalikan Afrin kepada kendali rezim Suriah, kata Wakil Perdana Menteri Recep Akdağ, Selasa 15 Mei 2018.

Berbicara dalam sebuah wawancara dengan German Die Welt, Menteri Akdağ mengatakan bahwa Turki memiliki dua tujuan di Suriah: keamanan bagi Turki dan perbatasannya serta rakyat Suriah dan lingkungan yang demokratis di Suriah dengan pemilihan umum yang bebas dan pembangunan berkelanjutan.

“Sebuah Suriah yang bebas dan demokratis hanya dapat dibangun tanpa Bashar Assad. Dia telah membunuh banyak warganya dan membawa banyak penderitaan ke negaranya,” kata Akdağ.

Dia menekankan bahwa Turki tidak ingin menetap di Afrin untuk jangka panjang dan satu-satunya tujuan adalah untuk mempertahankan keamanan Turki dalam perang melawan kelompok-kelompok teroris Kurdi seperti PKK dan afiliasinya di Suriah, yaitu Unit Perlindungan Rakyat (YPG) dan untuk mengembalikan wilayah kepada rakyat Suriah sesegera mungkin.

“Kami ingin mengembalikan Afrin kembali ke penduduk setempat yang harus ada di sana untuk memutuskan sendiri. Sebuah dewan lokal di Afrin telah dibentuk, yang merupakan badan pengambil keputusan dengan perwakilan lokal. Di sana juga ada warga Kurdi yang menjabat sebagai dewan lokal,” tambahnya, sambil menunjukkan bahwa Turki tidak memiliki masalah apapun dengan penduduk Kurdi, Arab dan Turki yang tinggal bersama di Afrin.

Akdag berbicara mengenai dewan lokal yang baru dibentuk terdiri dari 30 anggota di Kongres Pembebasan Afrin dengan partisipasi lebih dari 100 orang. Kongres memutuskan untuk mengadakan rapat secara teratur dan akan dipantau oleh organisasi nonpemerintah.

Dewan juga memutuskan untuk meminta perlucutan senjata dari masyarakat dan membentuk pasukan keamanan yang tidak terkait dengan pihak mana pun.

Kriteria paling penting yang akan membantu mengamankan masa depan Afrin adalah bahwa siapa pun yang telah memiliki afiliasi dengan PKK dan YPG tidak akan diizinkan untuk mengambil bagian dalam administrasi provinsi.

Karena meningkatnya ancaman di wilayah tersebut, Turki meluncurkan Operation Olive Branch pada akhir Januari untuk membersihkan kelompok teroris YPG dan Daesh dari Afrin.

Operasi ini dilaksanakan di bawah kerangka hak Turki berdasarkan hukum internasional, resolusi Dewan Keamanan PBB, hak membela diri di bawah piagam PBB dan penghormatan terhadap integritas teritorial Suriah, menurut militer Turki.

Meskipun telah diumumkan pada 18 Maret bahwa Afrin telah dibersihkan dari teroris YPG, operasi tersebut terus berlangsung, angkatan bersenjata terus membersihkan ranjau dan bahan peledak lainnya yang ditanam oleh organisasi teroris sebelum mereka melarikan desa-desa di daerah pedesaan di wilayah tersebut serta Pusat kota. [Daily Sabah]

 

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d