
TURKINESIA.NET – KISAH. Berbicara kepada Anadolu Agency (AA), salah satu warga Turki Ahıska yang tinggal di provinsi Bitlis, timur Turki, mengatakan dia harus menanggung puluhan tahun penderitaan karena terpisah dari tanah airnya.
Penderitaan Turki Ahiska: Etnis Muslim Turki yang kehilangan tanah air
“Mereka memperlakukan kami dengan kejam selama pengasingan kami di Uzbekistan. Mereka membakar rumah dan harta benda kami. Kemudian kami pergi ke Ukraina dan tinggal di sana selama 22 tahun. Kami mengalami beberapa kesulitan di sana, tetapi untungnya kami di rumah sekarang (di Turki),” kata Enver Aydın, saat dia berterima kasih kepada otoritas Turki karena memfasilitasi kepulangannya dan memberikan kewarganegaraan kepada keluarganya.
Sementara itu, seorang yang selamat dari pengasingan menceritakan kenangan masa kecilnya tentang peristiwa yang membuatnya mengalami ketakutan seumur hidup. Şükri Anvarov, 87 tahun, memberi tahu AA bahwa dia berusia 12 tahun ketika mereka dipaksa meninggalkan tanah air.
Dia dan warga Turki Ahiska dipaksa naik gerbong tanpa jendela yang digunakan dalam transportasi batu bara.
“bepergian dengan kereta api selama 19-20 hari dalam kondisi seperti itu dan tiba di Uzbekistan. Mereka menyuruh kami menunggu di pasar selama tiga hari dan kemudian mengirim kami ke desa-desa,” kisahnya.
Dia mengatakan tentara dengan senapan di tangan datang mengetuk pintu mereka saat fajar dan memaksa semua orang keluar rumah serta memecahkan jendela mereka.
Ia menceritakan bahwa mereka tinggal di Uzbekistan tanpa masalah sampai tahun 1990, namun mereka kembali terusir dari sana setelah serangkaian insiden di Lembah Fergana.
“Orang-orang Uzbek mengusir kami juga, meskipun kami beragama sama dengan mereka.”
Dia menggarisbawahi bahwa Turki Ahıska sekali lagi menemukan diri mereka berada dalam kekacauan dan harus bermigrasi ke berbagai daerah termasuk Kazakhstan, Kyrgyzstan, Rusia dan Ukraina.
“Kami datang ke Nikolayev di Ukraina. Kami senang tinggal di Ukraina, tapi Turki adalah rumah kami. Kami ingin tinggal di sana suatu hari nanti,” tambahnya.
Turki telah secara aktif terlibat dalam memfasilitasi kembalinya Turki Ahıska ke tanah air mereka serta memberikan kewarganegaraan Turki kepada puluhan ribu orang.
Sumber: Anadolu Agency