TURKINESIA.NET – ANKARA. Turki akan retrofit jet tempur F-16 untuk memperpanjang siklus hidup pesawat itu secara signifikan, kata kepala Direktorat Industri Pertahanan (SSB), Ismail Demir, Minggu.

“Peningkatan struktural dari pesawat F-16 Block 30 terus berlanjut. Dalam proyek tersebut, 1.200-1.500 bagian struktural tiap pesawat sedang direnovasi, dan pekerjaan perbaikan dan penggantian sedang dilakukan jika perlu dengan penguatan badan,” kata Demir di Twitter.

Demir menambahkan, dengan proyek yang dikerjakan oleh TUSAŞ Engine Industries (TEI) tersebut, militer Turki menargetkan dapat meningkatkan masa pakai pesawat F-16 dari 8.000 jam menjadi 12.000 jam.

Turki memiliki program TF-X National Combat Aircraft (MMU) – proyek bersama oleh Turkish Aerospace Industries (TAI) dan SSB – yang sedang mempersiapkan penerbangan perdananya menggunakan mesin domestik pada tahun 2029.

MMU adalah jet generasi kelima dengan fitur yang mirip F-35 Lightning II milik Lockheed Martin. Pesawat yang dibangun di dalam negeri itu sedang dikembangkan untuk menggantikan pesawat tempur F-16 Komando Angkatan Udara Turki menjelang penghapusan bertahap secara bertahap sepanjang tahun 2030-an.

Karena penonaktifan bertahap pesawat tempur F-16 selama dekade berikutnya, juga  penghentian pengiriman jet tempur F-35 oleh AS ke Turki sebagai bagian dari tekanan terhadap Ankara untuk menggagalkan pembelian rudal S-400 Rusia, proyek TF-X telah menjadi amat penting.

Washington telah menghapus Turki dari program jet F-35 Lightning II, dengan alasan bahwa sistem rudal S-400 Rusia yang diakuisisi oleh Turki dapat digunakan oleh Rusia untuk secara diam-diam mendapatkan rincian rahasia pada jet Lockheed Martin F-35 dan tidak kompatibel dengan sistem NATO. Turki bersikeras bahwa S-400 tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem NATO dan tidak akan menimbulkan ancaman bagi aliansi tersebut.

Ankara juga mengatakan bahwa ada beberapa negara lain yang telah menggunakan sistem dari NATO dan Rusia secara bersamaan.

Tiga anggota NATO – Yunani, Slowakia dan Bulgaria – memiliki sistem pertahanan S-300.

Sumber: Daily Sabah