Hubungan Turki dan Uni Emirat Arab (UEA) memasuki fase baru menjadi kemitraan strategis, kata Menteri Ekonomi UEA Abdulla bin Touq Al Marri pada Minggu.

“Hubungan UEA-Turkiye mengantarkan babak baru dalam kemitraan strategis komprehensif,” kata Al Marri kepada kantor berita UEA, WAM.

Dia mengatakan hubungan antara kedua negara didorong oleh keinginan bersama yang kuat untuk memajukan kemitraan dan kerja sama untuk melayani visi mereka menuju tujuan pembangunan.

Pada Maret, UEA dan Turkiye menandatangani Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) dengan tujuan meningkatkan perdagangan bilateral.

“Kami menantikan masa depan yang menjanjikan yang penuh dengan peluang perdagangan, ekonomi, dan investasi yang luar biasa mengingat rencana ambisius yang diadopsi oleh kedua negara di sektor-sektor utama prioritas utama,” kata Al Marri.

CEPA bertujuan untuk mencapai keuntungan bersama bagi kedua negara dan merangsang pertumbuhan ekonomi jangka panjang, berkelanjutan, dan komprehensif.

Perjanjian tersebut juga “meningkatkan akses pasar ke Turkiye untuk eksportir dari UEA, termasuk sektor utama seperti konstruksi, logam dan produknya, polimer, dan produk manufaktur lainnya, kata menteri tersebut.

Kedua negara menaruh harapan pada perjanjian untuk meningkatkan perdagangan bilateral non-minyak mereka menjadi USD40 miliar per tahun dalam lima tahun dan menciptakan 25.000 pekerjaan baru pada tahun 2031.

Volume perdagangan non-minyak antara kedua negara mencapai sekitar USD19 miliar pada tahun 2022.

Pada Februari 2022, Turkiye dan UEA menandatangani 13 perjanjian kerja sama di banyak bidang yang menjadi kepentingan bersama.

Sumber: Anadolu Agency