TURKINESIA.NET – ANKARA. Menteri luar negeri Turki pada hari Kamis mengatakan Hagia Sophia Istanbul “bukan masalah urusan internasional, tetapi masalah kedaulatan nasional.”
Berbicara dalam wawancara yang disiarkan televisi, Mevlut Cavusoglu menanggapi diskusi baru-baru ini tentang kemungkinan pembukaan kembali Hagia Sophia sebagai masjid dan mengatakan situs populer itu awalnya adalah sebuah masjid setelah penaklukan Istanbul.
Menlu Turki itu menekankan bahwa tidak seorang pun harus mengomentari kebebasan beragama di Turki.
“Langkah-langkah yang diambil dalam 20 tahun terakhir terhadap berbagai minoritas di Turki jelas.” Kata Cavusoglu.
Dia juga mengecam AS atas Laporan 2019 tentang Kebebasan Beragama Internasional yang diterbitkan baru-baru ini dan mengatakan “tragisomis” bagi AS untuk mengomentari kebebasan beragama dan hak asasi manusia.
Hagia Sophia digunakan sebagai gereja selama 916 tahun. Pada tahun 1453, bangunan itu diubah menjadi masjid oleh Sultan Ottoman Muhammad Alfatih setelah menaklukkan Istanbul.
Setelah direstorasi selama era Ottoman dan ditambahkan menara oleh arsitek Mimar Sinan, Hagia Sophia menjadi salah satu karya terpenting arsitektur dunia. Hagia Sophia menjadi museum di bawah Republik Turki
Sumber: Anadolu Agency English
