TURKINESIA.NET – SKOPJE. Turki menempati tempat khusus di hati umat Islam yang tinggal di wilayah Balkan, yang terdiri dari hampir selusin negara di ujung tenggara benua Eropa, membentang dari pantai Laut Adriatik ke Moldova, kata Rahman Ademi, seorang akademisi terkenal dari Makedonia.
“Faktanya, orang-orang di negara-negara Balkan beralih ke media Turki untuk mendengarkan doa, meskipun tidak tahu bahasa,” katanya kepada Anadolu Agency.
Ademi meninggalkan tanah kelahirannya 30 tahun yang lalu untuk mengejar pendidikan tinggi di Turki. Dia datang dengan sekelompok siswa untuk mengunjungi Istanbul pada tahun 1987.
“Itu pertama kalinya aku melihat Istanbul. Saya terpesona dan masih ingat sentuhan emosional yang dihasilkan oleh perjalanan ini, ”katanya.
Dia lulus dari Jurusan Teologi Universitas Ankara pada tahun 1989. Saat itu terjadi pergolakan politik di wilayah asalnya, termasuk disintegrasi Yugoslavia.
Dia masih mengingat bantuan dari Turki, mencapai hingga ke Muslim Bosnia dan lainnya.
Meskipun terjadi pergolakan di tanah kelahirannya, kunjungannya di Turki memberi keuntungan bagi Bosnia dan Herzegovina. Dia menjabat sebagai penerjemah untuk Aliya Izetbegovic, presiden pertama Bosnia Herzegovina selama kunjungannya ke Ankara.
[adinserter name=”Block 1″]
Akademisi Makedonia tersebut mengatakan bahwa Turki yang kuat dan stabil tidak hanya penting bagi Balkan, tetapi juga bagi seluruh dunia Muslim.
Dia mengatakan, percobaan kudeta tahun 2016 adalah upaya untuk melemahkan status dan posisi Turki. “Upaya kudeta yang digagalkan itu sendiri merupakan bukti dari argumen ini,” katanya.
Ademi mengingat kata-kata seorang teman dari Palestina yang sangat khawatir saat memantau perkembangan malam terjadinya kudeta. “Palestina khawatir tentang nasibnya dan jutaan warga Suriah, Uighur, Irak, dan Afghanistan dan lain-lain, yang telah mengungsi di Turki,” katanya.
[adinserter name=”Block 1″]
Para akademisi menyesalkan bahwa setelah runtuhnya Kekaisaran Ottoman, umat Islam di negara-negara Balkan menghadapi masa depan yang tidak pasti. Untuk menyerang warisan Ottoman, negara-negara ini (musuh Ottoman) membalas dendam pada Muslim [umat Islam di Balkan]. [Yeni Safak]
