TURKINESIA.NET – ANKARA. Turki mengecam pemerintahan Presiden Donald Trump yang menyetujui perjanjian minyak perusahaan AS dengan pasukan pemberontak SDF Kurdi di Suriah utara.

“Kami kecewa bahwa AS memberikan dukungannya untuk langkah ini yang sepenuhnya mengabaikan hukum internasional, dan kesatuan wilayah dan kedaulatan Suriah, dan dicakup oleh ruang lingkup pendanaan terorisme,” kata kementerian luar negeri Turki dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.

“Posisi ini, yang tidak dapat dilegitimasi dalam keadaan apa pun, tidak akan pernah bisa diterima.”

Pemerintah Suriah mengecam kesepakatan minyak antara SDF dan perusahaan AS sebagai ‘pencurian’

Selama akhir pekan, situs web Al Monitor yang berbasis di AS melaporkan bahwa Pasukan Demokrat Suriah (SDF), baru-baru ini menandatangani kesepakatan dengan Delta Crescent Energy yang berbasis di Delaware.

SDF mendukung administrasi semi-otonom di Suriah timur laut dan mengendalikan ladang minyak terbesar negara itu, yang masih diklaim oleh Damaskus.

Turki menganggap SDF sebagai kelompok teroris yang memiliki hubungan dengan PKK, sebuah organisasi militan di wilayah Kurdi Turki.

“Dengan langkah ini, kelompok teror PKK / YPG telah mengungkapkan niatnya untuk memajukan agenda separatisnya dengan merebut sumber daya alam rakyat Suriah. Sumber daya alam Suriah milik rakyatnya,” tambah pernyataan Turki.

Al-Monitor mengatakan bahwa pemerintah AS juga telah setuju untuk menyediakan dua kilang modular ke administrasi semi-otonom yang akan memenuhi 20 persen dari kebutuhan penyulingannya.

Pengiriman kilang belum terjadi karena masalah logistik yang disebabkan oleh pandemi coronavirus, tambahnya.

Sumber: Middle East Eye