Friday, April 19, 2024
InternasionalSejarah

Turki kenang Adnan Menderes, korban kudeta 58 tahun lalu

TURKINESIA.NET – SEJARAH. “Semoga Allah melindungi bangsa kita,” 58 tahun berlalu sejak Adnan Menderes mengucapkan kata-kata terakhir sebelum berjalan ke tiang gantungan. Dia merupakan perdana menteri pertama Turki yang terpilih secara demokratis dan menjadi korban kudeta militer untuk pertama kalinya di republik tersebut.

Pada hari Senin [16/09], sebuah upacara untuk mengenang Adnan Menderes diselenggarakan di makamnya di distrik Topkapi Istanbul. Upacara tersebut dihadiri oleh pejabat tinggi termasuk Menteri Dalam Negeri Süleyman Soylu.

Menderes dimakamkan di sebelah Fatin Rüştü Zorlu dan Hasan Polatkan, dua menterinya yang turut digantung oleh junta militer sehari sebelumnya, tahun 1961, satu tahun setelah junta militer merebut kekuasaan.

“Kudeta tahun 1960 dan menyusul eksekusi setelahnya merupakan salah satu insiden paling tertutup dalam sejarah politik Turki. Tidak ada yang meminta maaf dan para pelaku lolos tanpa hukuman. Ini adalah tragedi mengerikan dan tindakan tidak manusiawi,” kata Soylu di makam Menderes.

Dia juga menyesalkan bahwa Turki tidak mengambil pelajaran dari kudeta pertama dalam sejarah Republik dan sebaliknya, merayakannya untuk sementara waktu sebagai hari kebebasan. “Jadi, kami melihat lebih banyak terjadi kudeta dan upaya kudeta di tahun-tahun berikutnya,” katanya.

Kudeta tersebut mendorong militer Turki untuk melakukan seragkaian kudeta di tahun-tahun berikutnya. Sepuluh tahun setelah Menderes dieksekusi, para jenderal mengeluarkan sebuah memorandum yang memaksa Perdana Menteri Süleyman Demirel mengundurkan diri. Pada 1980, kekacauan sosial melanda Turki antara kelompok sayap kiri dengan kelompok sayap kanan, lalu memberi militer kesempatan lain untuk “mengambil alih kekuasaan”. Kudeta lainnya terjadi pada 1997. Baru pada tahun 2016 Turki bersatu untuk menentang keras kudeta oleh Gülenist Terror Group (FETÖ) yang menyusup ke tubuh militer dan mencoba merebut kekuasaan, dan akhirnya berhasil menggagalkannya.

[adinserter name=”Block 1″]

“Orang-orang (Menderes dan rekan-rekannya) ini tidak melakukan kejahatan apa pun. Eksekusi mereka ilegal. Itu adalah pekerjaan geng, hasil dari persidangan palsu,” kata Suleyman Soylu. “Demokrasi Turki adalah korban pembunuhan 58 tahun yang lalu,” tambahnya. [Daily Sabah]

5 4 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] Menderes adalah korban ketiga dari kudeta pertama Turki pada tahun 1960 ketika dua menteri, Menteri Luar Negeri Fatin Rüştü Zorlu dan Menteri Keuangan Hasan Polatkan, digantung sehari sebelumnya. Kudeta tahun 1960 membuka jalan bagi lebih banyak intervensi militer dalam demokrasi yang rapuh di Turki. […]

error: Content is protected !!
1
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d