Monday, May 29, 2023
Eropa

Turki kepada UE: Dukungan kepada PKK/YPG adalah sikap munafik Eropa terhadap terorisme

TURKINESIA.NET – ANKARA. Mengapa Anda (negara-negara Eropa) mendukung PKK, YPG?” Tanya Menteri Luar Negeri Mevlüt Çavuşoğlu pada hari Selasa selama konferensi pers bersama dengan Menlu Swedia Ann Linde.

“Ini adalah bukti lain dari sikap munafik Eropa terhadap terorisme,” tambahnya.

“Kami mengharapkan langkah yang lebih solid dari Swedia dalam perang melawan terorisme. Anggota teroris PKK terlibat dalam serangan terhadap warga negara kami di negara ini, termasuk terhadap orang Kurdi, dan melakukan pengumpulan uang secara paksa,” tambahnya. Ia menekankan dengan tegas bahwa tidak ada dari kegiatan PKK ini yang sesuai dengan gagasan kebebasan berbicara dan kegiatan tersebut termasuk pendanaan terorisme adalah kegiatan yang dilarang oleh hukum internasional.

Ada lebih dari 115.000 warga Turki di Swedia, kata menteri itu. Ini membuktikan jembatan yang signifikan antara kedua negara, katanya.

Kelompok teror PKK terus menggunakan wilayah Uni Eropa untuk kegiatan propaganda, rekrutmen, penggalangan dana, dan dukungan logistik, menurut laporan oleh badan penegak hukum Uni Eropa yang dirilis Juni ini.

Laporan terorisme tahunan Europol, berjudul “Situasi Terorisme Uni Eropa dan Laporan Tren 2020,” memberi kesan bahwa PKK secara aktif terlibat dalam kegiatan propaganda serta mengumpulkan uang di negara-negara Eropa.

Turki telah lama mengkritik otoritas Eropa karena menoleransi kegiatan PKK di negara itu. Ankara telah menekan UE untuk mengambil tindakan lebih keras terhadap kegiatan propaganda, rekrutmen, dan penggalangan dana kelompok tersebut.

Atas pernyataan Çavuşoğlu tentang perang melawan terorisme, Linde berpendapat bahwa Swedia juga berkontribusi pada upaya internasional dengan cara ini dan merupakan bagian dari koalisi internasional melawan ISIS seperti halnya Turki.

Linde mengatakan bahwa PKK diakui sebagai organisasi teroris oleh Swedia dan Uni Eropa.

“Namun, organisasi lain seperti SDF tidak terdaftar sebagai organisasi teroris. Organisasi ini telah berkontribusi dalam perang melawan Daesh. Kami harus melanjutkan dialog dengan mereka demi stabilitas dan perdamaian di Suriah. Kami selalu berhak untuk bertemu dengan aktor yang berbeda dalam masalah yang berbeda.”

SDF adalah versi baru dari YPG, cabang PKK di Suriah dan telah bermitra dengan AS dengan dalih memerangi ISIS.

Turki sebelumnya mengecam pernyataan Linde terhadap operasi militer Ankara di timur laut Suriah pada Juli saat bertemu melalui tautan video dengan anggota organisasi teroris PYD / YPG / PKK. Linde mengadakan pertemuan sebelumnya dengan organisasi teroris tersebut.

Dalam lebih dari 40 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK – yang terdaftar sebagai kelompok teroris oleh Turki, AS dan UE – bertanggung jawab atas kematian 40.000 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

“Ada sejumlah masalah yang tidak disepakati oleh Turki dan Swedia,” kata Linde, menegaskan kembali bahwa Swedia mengundang Turki untuk mundur dari Suriah utara.

Menanggapi pernyataan Linde, Menlu Cavusoglu menjawab dengan tegas, “Dengan otoritas siapa Anda meminta Turki untuk mundur dari Suriah? Apakah rezim di Suriah telah memberi Swedia atau Uni Eropa otoritas seperti itu? Dalam setiap pertemuan, di Sochi, pertemuan Astana, serta di setiap teks, kami menggarisbawahi integritas teritorial Suriah,” jawab Çavuşoğlu.

“Kami tidak ingin memecah Suriah, tetapi Anda memberitahu Turki untuk mundur dari Suriah untuk mendukung PKK – yang ingin memecah belah Suriah,”  tambahnya.

Turki meluncurkan Operasi Mata Air Perdamaian, yang ketiga dari serangkaian serangan lintas batas di Suriah utara. Operasi pada 9 Oktober 2019 itu menargetkan teroris yang berafiliasi dengan Daesh dan YPG/PKK.

Operasi tersebut dilakukan sejalan dengan hak negara untuk membela diri berdasarkan hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB (DK PBB). Mata Air Perdamaian bertujuan untuk membentuk zona aman yang bebas dari para teroris agar warga Suriah dapat kembali ke wilayah timur sungai Efrat yang dikendalikan oleh SDF yang didukung AS.

“Mengapa Anda tidak meminta Turki untuk mundur dari Idlib atau dari daerah kami telah membersihkan ISIS? Karena jika kami mundur dari Idlib, 3 juta pengungsi lainnya akan datang ke Turki dan menyeberang ke negara-negara UE. Di mana kami harus menarik diri? Dari wilayah kami bersihkan,” tandasnya.

Çavuşoğlu juga mendesak Swedia untuk membuat perbedaan yang jelas antara teroris dan warga Kurdi dan bahwa PKK tidak mewakili semua warga Kurdi.

Çavuşoğlu juga mendesak Swedia untuk mendengarkan penindasan yang dialami kelompok minoritas di Suriah di tangan PKK. Ada banyak organisasi Kurdi selain PKK, kata menteri itu.

Diplomat top Turki ini selanjutnya menyarankan Swedia untuk mendengarkan minoritas di Suriah mengenai pandangan mereka tentang PKK, “Tolong dengarkan Aram, Assyria, Kristen dan biarkan mereka menjelaskan apa yang SDF lakukan kepada mereka. Dengarkan Kurdi di Suriah, hingga orang-orang di Turki yang tidak bisa kembali ke Suriah.”

“Kami juga tidak ingin Swedia menerima anggota FETÖ. Sayangnya, banyak anggota FETÖ yang meminta suaka di Swedia dan sebagian besar disetujui.”

Cavusoglu juga mengingatkan tentang penodaan Alquran oleh kelompok sayap kanan Denmark selama demonstrasi tidak sah di ibu kota Swedia pada awal September, sebuah tindakan yang dikutuk oleh Kementerian Luar Negeri Turki. Turki mendesak negara-negara untuk mengambil tindakan konkret guna mencegah meningkatnya serangan anti-Muslim.

https://turkinesia.net/index.php/2020/07/16/erdogan-balas-kritikan-barat-atas-hagia-sophia-tempat-ibadah-non-muslim-di-turki-lebih-banyak-dari-masjid-di-eropa/

Saat itu, anggota partai Garis Keras Denmark (Stram Kurs) telah meminta izin dari otoritas Swedia untuk membakar Alquran di lingkungan Rinkeby, Fittja, Alby, Husby, dan Upplansveby Stockholm, tempat imigran Turki dan Muslim tinggal. Namun, polisi Swedia menolak memberi izin kepada mereka, tetapi kelompok sayap kanan tetap melanjutkan dan membakar kitab suci Muslim dan menyiarkannya di media sosial.

Çavuşoğlu menyatakan bahwa Turki menyambut baik tindakan pencegahan yang diambil terhadap politisi ini oleh otoritas Swedia serta pernyataan perdana menteri dalam hal ini.

“Ini adalah penyakit dan sama berbahayanya dengan terorisme,” kata menteri mengacu pada meningkatnya sentimen sayap kanan di dunia Barat.

Sumber: Daily Sabah

4.3 3 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d bloggers like this: