Turkinesia.net – Ankara. Baykar Makina, pembuat sistem drone canggih Turki sedang mengembangkan sebuah drone udara berat yang baru (UAV) yang dinamakan Akıncı, kata Chief Technology Officer Perusahaan, Selçuk Bayraktar.

Sistem pertahanan UAV yang bertipe twin-engine, medium-altitude, high endurance mampu bertahan 24 jam pada ketinggian 40.000 kaki dalam proses produksi. Bayraktar telah merilis gambar pesawat (drone) tersebut melalui twitter, mengatakan: “Seekor ikan terbang besar memasuki jalur produksi. Ini sedang dalam proses. Tunggu saja.”

Akıncı yang sebelumnya telah diumumkan oleh Menteri Pertahanan Nasional Nurettin Canikli, gambar-gambarnya telah dirilis untuk pertama kalinya. Dengan kemampuan terbang setinggi 40.000 kaki, Akıncı akan memiliki berat lima ton, memiliki kapasitas beban yang berguna seberat 1,5 ton, memiliki daya tahan terbang 24 jam dan dilengkapi dengan mesin turboprop.

Turki telah mengambil langkah penting dalam memproduksi sistem UAV yang dikembangkan secara domestik dan bersenjata. Turki telah menyelesaikan bagian penting dari proses desain pada Akınci yang lebih besar setelah ANKA.

Akinci direncanakan untuk melakukan penerbangan pertama pada 2020, sistem ini akan membawa 900 kilogram amunisi. Pengiriman diharapkan pada tahun 2021 setelah periode pengujian selama satu tahun. Perusahaan Baykar Makina telah mengirimkan drone tempur ke militer Turki sejak 2015. Drone bersenjata Bayraktar TB2 mendukung perang melawan teror, memberikan pengawasan yang efektif, pengintaian dan tembakan bantuan untuk pasukan keamanan dalam Operasi Euphrates Shield dan Operasi Olive Branch di Suriah.

The Bayraktar TB2, dikembangkan dan diproduksi secara domestik elektronik, perangkat lunak, aerodinamis, desain dan sub-sistem utama, menjadi sistem UAV paling maju di kelasnya dengan otomatisasi penerbangan dan kinerja. [Daily Sabah]