TURKINESIA.NET – ANKARA. Komando Penjaga Pantai Turki menyelamatkan tiga orang di atas kapal milik pribadi di lepas pantai pulau Rhodes Yunani pada hari Selasa setelah kapal itu diserang oleh pasukan Yunani di lepas pantai provinsi Muğla Turki barat daya.

Dua warga Turki dan satu warga Suriah di kapal terluka, kata penjaga pantai, menambahkan salah satu warga Turki “terluka parah”.

Seorang warga negara Turki terluka parah, sementara yang lainnya terluka ringan, dan warga Suriah mengalami patah lengan, kata pernyataan itu.

Empat kapal, satu tim penyelam dan paramedis telah dikirim ke tempat kejadian, kata penjaga pantai, seraya menambahkan bahwa yang terluka dirawat di rumah sakit di kota Marmaris di Aegean. Kapal itu tenggelam saat ditarik.

Tidak ada komentar langsung dari pihak Yunani.

Jaksa di Marmaris telah melakukan penyelidikan, kata penjaga pantai.

• Baca juga: Yunani kalang kabut hadapi aksi Turki di Mediterania, minta tolong Eropa adakan rapat darurat
• Baca juga: Memanas, Turki kerahkan kapal perang ke Mediterania dan aktifkan rudal S-400 untuk hadapi Yunani dan Mesir
• Baca juga: Jika berperang dengan Turki, Yunani akan terisolasi

Pada hari Senin, Menteri Dalam Negeri Süleyman Soylu mengecam Yunani dan badan perbatasan Eropa FRONTEX atas perlakuan “brutal” mereka terhadap para migran dan pengungsi.

Menteri dalam negeri mengatakan bahwa FRONTEX dan pejabat Yunani menenggelamkan kapal, melepas tangki bahan bakar mereka dan secara tidak sah mendorong migran dan pengungsi kembali ke perairan teritorial Turki. Dia menambahkan bahwa terkadang mereka memanggil Komando Penjaga Pantai Turki untuk menyelamatkan para migran setelah mendorong mereka kembali.

Pada bulan Juli, pejabat Turki merilis rekaman video yang menunjukkan FRONTEX dan penjaga pantai Yunani melanggar hukum dan peraturan Uni Eropa dengan mendorong kembali para migran dan pengungsi yang berusaha mencapai Yunani.

Komando Penjaga Pantai memberi tahu pihak Yunani melalui radio bahwa Turki akan mengangkat masalah ini di forum internasional.

Turki dan Yunani telah menjadi titik transit utama bagi pencari suaka, pengungsi, dan migran yang berusaha menyeberang ke Eropa untuk memulai hidup baru, terutama mereka yang melarikan diri dari perang dan penganiayaan.

Ketegangan antara Turki dan Yunani telah berkobar karena sengketa maritim di Mediterania Timur, dengan anggota NATO yang sudah lama berselisih tentang latihan eksplorasi Ankara untuk hidrokarbon di daerah tersebut.

Sumber: Daily Sabah