TURKINESIA.NET – WASHINGTON. Turki akan menyumbangkan USD10 juta kepada Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), kata utusan negara itu untuk PBB Feridun Sinirlioglu, Selasa [25/06].
Sinirlioglu memuji kinerja organisasi itu.
Berbicara pada konferensi komitmen bantuan di markas besar PBB, Sinirlioglu mengatakan bahwa 2018 adalah tahun yang sangat menantang untuk UNRWA.
“Tetapi pada saat yang sama, mobilisasi dan dukungan luar biasa telah disediakan untuk kelangsungannya,” tambah dia.
Didirikan pada 1949, UNRWA memberikan bantuan penting kepada para pengungsi Palestina di Jalur Gaza, Tepi Barat yang diduduki Israel, Yordania, Lebanon dan Suriah.
Turki juga akan mengirimkan USD1 juta ke Organisasi Wakaf Dana Kerjasama Islam yang disetujui oleh PBB awal tahun ini setelah AS menghentikan dana ke UNRWA, yang secara signifikan mengurangi sumber dayanya.
Sebelum menghentikan suntikan dananya, AS adalah donor terbesar UNRWA, memberikan sekitar USD350 juta per tahun, setara dengan sekitar seperempat dari anggaran tahunan organisasi itu.
[adinserter name=”Block 1″]
UNRWA bertanggung jawab atas sejumlah program penting bagi lebih dari 5 juta warga Palestina, menyediakan fasilitas seperti sekolah, layanan kesehatan dan keamanan pangan.
Badan PBB tersebut telah menghadapi masalah keuangan bahkan sebelum penghentian bantuan AS.
Juli lalu, seorang juru bicara UNRWA mengumumkan bahwa organisasi tersebut tidak akan memperbarui kontrak lebih dari 100 anggota stafnya di Gaza dan juga memutuskan kontrak puluhan insinyurnya.
Menurut serikat pekerja UNRWA, penghentian suntikan dana memaksa lembaga itu untuk menutup program kesehatan mentalnya, yang telah memberikan layanan langsung kepada para pengungsi Palestina di Gaza dan mempekerjakan sekitar 430 orang.
Menurut Sinirlioglu, Dana yang berasal dari Turki akan digunakan sebagian untuk proyek-proyek rekonstruksi.
[adinserter name=”Block 1″]
“Jelas bahwa peran yang dimainkan oleh UNRWA sangat penting sampai solusi yang adil dan langgeng tercapai sesuai dengan resolusi PBB,” ujar dia.
Sinirlioglu juga menambahkan bahwa hak dan martabat para pengungsi Palestina dan stabilitas regional dipertaruhkan. [Anadolu Agency]
