TURKINESIA.NET –Â ANKARA. Pasukan keamanan Turki menangkap 231.652 tersangka dalam operasi kontra-narkotika di seluruh negeri pada tahun 2020, menurut sebuah laporan oleh Direktorat Jenderal Keamanan Turki.
Laporan yang disiapkan oleh Departemen Pemberantasan Kejahatan Narkotika itu menunjukkan bahwa unit polisi Turki melakukan 159.268 operasi dan intervensi kontra-narkotika, naik 7% dari 2019.
Dalam operasi dan intervensi, 231.652 tersangka ditangkap oleh pasukan keamanan Turki, naik 5,3% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pasukan keamanan Turki menyita 13,7 ton heroin, 93,7 ton ganja dan sigung (sejenis ganja kimia), 1,9 ton kokain, sekitar empat ton metamfetamin dan lebih dari 11 juta pil ekstasi.
Selain itu, lebih dari 2 juta pil Captagon dan 1,7 ton bonzai disita oleh pasukan Turki pada tahun 2020.
Perdagangan narkoba: Sumber daya keuangan terorisme
Perdagangan obat-obatan terlarang merupakan sumber keuangan yang penting untuk semua jenis organisasi kriminal, dan sulit untuk membuat perkiraan tentang dimensi keuangan dari kegiatan ini yang dilakukan secara rahasia di berbagai wilayah dan pasar di tingkat global, menurut melaporkan.
Tercatat bahwa organisasi teroris termasuk PKK/KCK/PYD, DHKP/C, TKP/ML dan FETO memiliki hubungan yang erat dengan penyelundupan narkoba.
Laporan tersebut mengungkapkan hubungan organisasi teroris ini dengan semua tahap perdagangan narkoba melalui laporan intelijen, investigasi oleh aparat penegak hukum, studi akademis dan pencarian sumber terbuka.
Sumber: Anadolu Agency English
Indonesia saat BNN dipimpin Budi Waseso (Buwas) juga sangat baik kinerjanya. Waktu itu dalam hitungan bulan beberapa penyelundupan narkoba asal China berhasil digagalkan.
Namun yang sangat disayangkan, entah kenapa justru Buwas dipindah tugaskan menjadi Pemimpin Bulog dan Pembina Pramuka. Sejak saat itu lama tidak terdengar penggagalan penyelundupan narkoba.