TURKINESIA.NET – ANKARA. Turki akan terus mendukung Tatar Krimea, kata Kementerian Luar Negeri Turki, Selasa.

Dalam sebuah pernyataan, Tanju Bilgiç, juru bicara kementerian, mengenang bahwa pada malam 18 Mei 1944, sekitar 250.000 “sanak saudara Tatar Turki Krimea diusir dari tanah air leluhur mereka dan diasingkan dalam kondisi yang tidak manusiawi.”

Bilgiç mengatakan bahwa sejumlah besar Tatar Krimea kehilangan nyawa mereka selama “peristiwa tragis” ini dan mereka yang selamat “dipaksa untuk hidup dalam kerinduan kepada tanah air mereka.”

“77 tahun setelah pengasingan, Tatar Turki ditantang oleh kesulitan yang diciptakan oleh aneksasi ilegal Krimea. Turki akan terus berdiri di samping kerabatnya dalam perjuangan mereka untuk mengatasi penderitaan mereka, mencapai perdamaian dan kemakmuran, dan untuk melindungi identitas mereka,” kata Bilgic.

Pada Februari 2014, pasukan Rusia memasuki Semenanjung Krimea Ukraina. Pada bulan berikutnya, Presiden Rusia Vladimir Putin secara resmi membagi wilayah itu menjadi dua subjek federal terpisah dari Federasi Rusia.

Turki dan AS, serta Majelis Umum PBB, memandang aneksasi itu ilegal, seperti halnya UE yang menjatuhkan sanksi pada Rusia atas pencaplokan wilayah itu.

Bilgiç juga menandai peringatan 157 tahun “Pengasingan Sirkasia”, di mana orang-orang Kaukasus dipaksa meninggalkan tanah air mereka selama invasi Tsar Rusia.

” Tragedi penderitaan ini tetap hidup dalam ingatan kolektif kami,” kata juru bicara itu.

“Kami berbagi rasa sakit dengan warga Tatar Krimea, serta orang-orang persaudaraan di Kaukasus dan berharap belas kasihan dan dengan hormat menghormati ingatan mereka yang kehilangan nyawa selama pengasingan ini,” tambah Bilgiç.

Pada Juni 2020, Parlemen Ukraina mengesahkan RUU yang menyerukan PBB dan organisasi internasional untuk mengakui deportasi Tatar Krimea sebagai genosida.

Sumber: Anadolu Agency English