Tuesday, March 19, 2024
Kontra-teror

Turki telah deportasi 9.000 teroris asing sejak 2011

Kementerian Dalam Negeri Turki
Kementerian Dalam Negeri Turki

Sejak 2011 Turki telah mendeportasi 9.000 teroris asing dari 102 kebangsaan yang berbeda, 1.168 berasal dari Amerika Serikat atau negara-negara anggota Uni Eropa.

Dalam pernyataan Direktorat Pengelolaan Migrasi Kementerian Dalam Negeri, Selasa, disebutkan bahwa upaya untuk mendeportasi teroris asing yang datang dari negara mereka untuk bergabung dengan organisasi teroris terus berlanjut.

Dalam pernyataan itu, tercatat 9.000 teroris asing dari 102 kebangsaan berbeda telah dideportasi sejak perang sipil Suriah dimulai pada 2011.

Menurut pernyataan tersebut, negara-negara Uni Eropa menempati peringkat pertama dan bahwa 59 teroris asing dari Amerika Serikat serta 1.109 lainnya dari negara-negara anggota Uni Eropa telah dikirim ke negara mereka sejak 2011, menurut dengan ruang lingkup studi yang dilakukan.

Pernyataan itu juga menggarisbawahi bahwa 126 teroris asing dideportasi berasal dari 12 negara Uni Eropa pada 2019, 95 teroris asing dari delapan negara Uni Eropa pada 2020 dan 69 teroris asing dari delapan negara Uni Eropa pada 2021.

Dalam periode tujuh bulan tahun ini, 20 teroris asing dari enam negara Uni Eropa telah dideportasi.

Prancis, Jerman, Belanda, Belgia, Finlandia, Rumania, Swedia, dan Austria adalah negara-negara Uni Eropa terkemuka dalam hal teroris asing yang dideportasi.

Isu penanganan teroris Daesh dan keluarga mereka yang ditahan di Suriah, termasuk anggota asing dari kelompok teror, telah menjadi kontroversi. Turki berargumen teroris kelahiran asing harus dikembalikan ke negara asal mereka.

Ankara mengatakan beberapa negara Eropa menolak upayanya untuk mengirim anggota kelompok teror Daesh ke negara mereka, tetapi akan terus maju.

Sejak awal perang sipil Suriah pada 2011, hampir 5.000 pejuang asing melakukan perjalanan dari Uni Eropa ke daerah konflik di Suriah dan Irak, menurut perkiraan Badan Kerjasama Penegakan Hukum Uni Eropa, lebih dikenal sebagai Europol.

Turki telah lama mengkritik otoritas Eropa karena menoleransi kegiatan teroris PKK di benua itu dan telah menekan mereka untuk mengambil tindakan lebih keras terhadap propaganda, perekrutan, dan kegiatan penggalangan dana kelompok teroris.

PKK terdaftar sebagai organisasi teror oleh Turki, Uni Eropa dan Amerika Serikat dan bertanggung jawab atas kematian 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak dan bayi.

Sumber: Daily Sabah

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d