Thursday, April 18, 2024
Eropa

Ukraina-Rusia diambang perang, Zelenskiy kunjungi Turki

TURKINESIA.NET – ANKARA. Presiden Turkı Recep Tayyip ErdoÄŸan dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengadakan pertemuan di Istanbul, Sabtu.

Pertemuan itu tertutup untuk pers dan dimulai pada pukul 15.45 WIB. waktu setempat (12:45 GMT) di Huber Mansion.

Zelensky berada di Istanbul untuk menghadiri pertemuan ke-9 Dewan Kerja Sama Strategis Tingkat Tinggi Turki-Ukraina. Kerja sama di bidang industri pertahanan, kesepakatan perdagangan bebas (FTA) dan pariwisata diharapkan menjadi agenda utama pertemuan tersebut.

Kedua pemimpin itu juga diharapkan menggelar jumpa pers bersama.

Kyiv telah meningkatkan kewaspadaan atas penumpukan pasukan Rusia di dekat perbatasan antara Ukraina dan Rusia, dan atas peningkatan kekerasan di sepanjang garis kontak yang memisahkan pasukan Ukraina dan separatis yang didukung Rusia di Donbass.

Gerakan militer Rusia telah memicu kekhawatiran bahwa Moskow sedang bersiap untuk mengirim pasukan ke Ukraina. Kremlin menyangkal pasukannya adalah ancaman, tetapi mengatakan mereka akan tetap berada di sana selama itu dirasa cocok.

Kantor Erdogan sebelumnya mengatakan semua aspek hubungan Turki-Ukraina dan langkah-langkah untuk memperdalam kerja sama akan dibahas dalam sebuah pertemuan.

“Masalah regional dan internasional akan menjadi agenda pembicaraan juga, atas dasar pemahaman bahwa perdamaian dan stabilitas dipertahankan,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Amerika Serikat mengatakan Rusia telah mengumpulkan lebih banyak pasukan di perbatasan timur Ukraina, terbanyak sejak 2014, ketika mencaplok Krimea dari Ukraina dan mendukung separatis di Donbass.

Pada hari Jumat, Turki mengatakan Washington akan mengirim dua kapal perang ke Laut Hitam minggu depan.

Anggota NATO Turki telah menjalin kerja sama erat dengan Rusia atas konflik di Suriah, Libya dan Nagorno-Karabakh, serta di bidang pertahanan dan energi. Tetapi Turki telah mengkritik pencaplokan Krimea dan mendukung integritas teritorial Ukraina dan juga telah menjual drone ke Kiev pada 2019.

Ukraina dan Rusia saling menyalahkan atas peningkatan kekerasan dalam konflik yang menurut Kyiv telah menewaskan 14.000 orang sejak 2014.

Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam panggilan telepon dengan Erdogan pada hari Jumat menuduh Ukraina melakukan “tindakan provokatif berbahaya” di Donbass.

Pada Sabtu, Kyiv mengatakan bahwa pihaknya bisa terprovokasi oleh atas tingkah Rusia terhadap situasi di Donbass.

“Kami ingin masalah antara kedua negara diselesaikan secara damai, melalui dialog,” kata Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar Rabu. “Kami berusaha menjaga keseimbangan dengan Rusia dan negara-negara pesisir Laut Hitam lainnya tanpa menimbulkan krisis,” tambahnya.

Sumber: Reuters

5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d