Friday, April 19, 2024
Tokoh

Ulubatlı Hasan: Sahabat karib Sultan Muhammad Al-Fatih yang syahid saat penaklukan Konstantinopel

Sahabat karib Sultan Muhammad Al Fatih

TURKINESIA.NET – TOKOH/SEJARAH. 29 Mei setiap tahun diperingati sebagai tanggal bersejarah di mana kota Konstantinopel berhasil ditaklukkan oleh pasukan kaum Muslimin di bawah kepemimpinan Sultan Muhammad Al-Fatih setelah pengepungan yang berlangsung selama 57 hari atau hampir dua bulan.

Dalam peristiwa ini, kita juga mengenal seorang pahlawan besar lainnya, orang yang pertama kali mengibarkan panji Islam di atas benteng musuh, dialah Ulubatlı Hasan.

Ulubatlı Hasan (kadang-kadang ditulis sebagai Uluabatlı Hasan, dalam bahasa Inggris Hasan dari Uluabat), lahir 1428. Hasan merupakan di antara orang-orang terdekat Sultan Muhammad Al Fatih (Muhammad II) yang turut serta dalam penaklukan Konstantinopel. Mereka menimba ilmu dan tumbuh besar bersama karena mereka merupakan murid-murid di satu sekolah yang sama. Ulubatli Hasan adalah alumni sekolah Enderun yang merupakan sekolah terbaik pada saat itu. Bukan hanya sekedar sahabat bagi sultan, Hasan juga menjadi guru pedang terbaik yang dimiliki oleh Al-Fatih, pasukan Janissary terhebat, menjadi penasihat, bahkan tangan kanan sang sultan.

Saat penaklukan konstantinopel, Ulubatli Hasan memainkan peranan yang sangat penting bagi keberhasilan pasukan Muslim. Ia adalah panglima perang yang gagah berani menghadapi musuh di medan pertempuran hingga berhasil mengibarkan bendera Ottoman di dinding kota Istanbul sebagai tanda kemenangan.

Dia adalah tentara Turki pertama yang berdiri di atas tembok kota selama penaklukan Istanbul. Dia mengepung Istanbul pada hari Jumat, 6 April 1453 di bawah komando Sultan Muhammad Al-Fatih. Pada hari Selasa tanggal 29 Mei 1453, penyerangan terakhir dilakukan usai shalat Subuh. Ulubatlı Hasan adalah orang pertama yang memanjat tembok Konstantinopel diikuti oleh tiga puluh temannya, para tentara Janissari.

Dia hanya membawa satu pedang, sebuah perisai kecil dan Bendera Ottoman. Dia memanjat tembok di bawah hujan anak panah, batu, tombak dan peluru. Pasukannya pun berjatuhan akibat hujan anak panah yang dilepaskan pasukan Konstantinopel. Meski di bawah hujan anak panah, keberanian Hasan tetap terjaga dan mampu mencapai puncak benteng. Dia mencapai puncak tembok dan menancapkan panji. Panji itu ia pertahankan sampai 12 temannya yang tersisa tiba di puncak. Setelah itu dia pingsan dengan 27 anak panah yang masih berada di tubuhnya. Melihat bendera Ottoman itu, pasukan Ottoman terinspirasi dan menjaga semangat mereka. Sebaliknya, pasukan Bizantium kecewa, mental mereka jatuh sampai akhirnya Ottoman berhasil menaklukkan Konstantinopel.

Tak lama setelah itu, Sultan Muhammad Al-Fatih datang mendampingi Ulubatli yang terkapar di tanah. Sang Sultan pun melihat wajah Ulubatli menyunggingkan senyum meski tubuhnya hancur.

Sultan Muhammad II itu lalu bertanya kepada sahabatnya itu, “Mengapa kau tersenyum seperti itu, wahai Hasan?”. Ulubatli Hasan pun menjawab,”Sungguh Rasulullah telah mendatangi tempat ini. Sungguh aku telah melihat wajah beliau yang indah. Itulah sebabnya aku gembira.”

Hasan pun menghembuskan nafas terakhirnya. Saat itu masih berusia 25 tahun. Ia selalu dikenang sebagai salah satu martir Islam yang paling mahsyur dalam sejarah.

Sebuah film berjudul “Fetih 1453” yang keluar pada tahun 2012, menunjukkan bagaimana keberanian Hasan memperlihatkan kekuatan Islam di era itu. Dalam film karya sutradara papan atas Turki, Faruk Aksoy, sosok Hasan diperankan oleh aktor yang juga berasal dari Turki, Ibrahim Celikkol.

 

4.5 18 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
WILDANIATY BR SIREGAR
WILDANIATY BR SIREGAR
2 years ago

tahunnya sebelum masehi apa masehi ya ?

error: Content is protected !!
1
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d