Friday, March 29, 2024
AsiaTerpopuler

Unjuk rasa besar dukung Uighur di Hong Kong ricuh

TURKINESIA.NET – HONG KONG. Demonstrasi damai besar-besaran yang berlangsung di jantung distrik keuangan Hong Kong pada hari Minggu [22/12] untuk mendukung etnis Uighur menjadi ricuh setelah polisi anti huru hara menyemprot demonstran dengan cairan merica untuk membubarkan kerumunan.

Lusinan polisi berbaris melintasi alun-alun yang menghadap ke pelabuhan Hong Kong untuk berhadapan dengan para pemrotes yang melemparkan botol kaca dan batu ke arah mereka.

Sebelumnya pada siang hari, lebih dari 1.000 orang berkumpul dengan tenang, mengibarkan bendera dan poster Uighur, sebagai bagian dari demonstrasi terus-menerus yang telah berlangsung sejak enam bulan lalu.

Kerumunan yang terdiri dari tua dan muda, berpakaian hitam dan memakai topeng untuk melindungi identitas mereka, mengangkat spanduk bertuliskan “Bebaskan Uighur, Bebaskan Hong Kong” dan “Otonomi palsu ‘di Tiongkok hasilkan genosida”.

Unjuk rasa kali ini dilakukan setelah pemain tengah Arsenal, Mesut Ozil, menimbulkan kehebohan di China karena mengkritik kebijakan negara itu terhadap etnis minoritas Muslim di wilayah Turkistan Timur.

Ozil, seorang Muslim Jerman yang berasal dari Turki, menulis cuitan bahwa Uighur adalah “pejuang yang menentang penganiayaan” dan mengkritik tirani China di Xinjiang serta sikap diamnya Muslim dalam merespon.

“Saya pikir kebebasan dasar dan kemerdekaan harus ada untuk semua orang, bukan hanya untuk Hong Kong,” kata seorang wanita berusia 41 tahun yang bermarga Wong yang ikut serta aksi protes bersama suaminya.

Para pakar dan aktivis Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan sedikitnya 1 juta warga Uighur dan anggota kelompok minoritas Muslim lainnya telah ditahan di kamp-kamp di Xinjiang sejak 2017 di bawah kampanye yang telah dikutuk oleh Amerika Serikat dan negara-negara lain.

Beijing mengatakan pihaknya menyediakan pelatihan kejuruan untuk membantu memberantas separatisme dan mengajarkan keterampilan baru dan membantah ada perlakuan salah terhadap warga Uighur.

Aksi protes di Hong Kong sekarang memasuki bulan ketujuh, meskipun sudah relatif tenang di akhir tahun.

Banyak penduduk marah pada apa yang mereka lihat sebagai campur tangan China dalam kebebasan yang dijanjikan kepada bekas koloni Inggris ketika kembali ke pemerintahan China pada tahun 1997.

China membantah ikut campur dan mengatakan mereka berkomitmen pada formula “satu negara, dua sistem” yang diberlakukan pada saat itu dan menyalahkan pihak asing karena mengobarkan kerusuhan.

Pada hari Sabtu, polisi anti huru hara Hong Kong menyisir beberapa pusat perbelanjaan, mengejar dan menangkap demonstran yang memaksa tuntutan mereka di akhir pekan belanja puncak sebelum Natal.

Tindakan keras polisi yang ketat terhadap demonstrasi dan sering menggunakan gas air mata telah membuat banyak pemrotes marah, yang tuntutannya mencakup demokrasi penuh dan penyelidikan independen terhadap kebrutalan polisi.

Protes, yang dimulai pada Juni, telah mendorong ekonomi Hong Kong ke dalam resesi. Pengecer dan bisnis telah terpukul keras karena turis menjauh di tengah gangguan transportasi.

Sekretaris Keuangan kota Paul Chan, dalam blognya pada hari Minggu, mengatakan mungkin ada gelombang penutupan bisnis di tahun baru jika kondisi pasar tidak membaik.

Sumber: Yeni Safak

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d