Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy diperkirakan akan mengunjungi Istanbul pada hari Jumat atas undangan Presiden Recep Tayyip Erdoğan. Kunjungan tersebut guna membahas perkembangan perang terbaru serta inisiatif biji-bijian Laut Hitam.
Kedua pemimpin akan mengadakan pembicaraan bilateral maupun antar-delegasi.
Perjanjian biji-bijian yang penting dalam perang melawan kelaparan dunia, akan berakhir pada 17 Juli.
Setahun yang lalu Turki, AS, Rusia dan Ukraina menandatangani perjanjian di Istanbul untuk melanjutkan ekspor biji-bijian dari tiga pelabuhan Laut Hitam Ukraina. Sebelumnya, Ekspor itu telah dihentikan sementara setelah perang Rusia-Ukraina pecah Februari itu.
Pusat Koordinasi Bersama dengan pejabat dari tiga negara dan PBB didirikan di Istanbul untuk mengawasi pengiriman.
Pejabat Rusia sangat mengisyaratkan bahwa bulan ini mereka dapat memblokir perpanjangan kesepakatan. Moskow mengeluh bahwa bagian dari kesepakatan untuk memungkinkan ekspor Rusia tidak terpenuhi.
Turki adalah salah satu negara paling aktif yang bekerja untuk memastikan gencatan senjata permanen antara Ukraina dan Rusia.
Turki mengambil peran mediator dengan menjaga saluran komunikasi dengan kedua pihak yang bertikai tetap terbuka, memberikan secercah harapan dalam upaya diplomatik untuk menemukan solusi dan mencapai perdamaian dalam krisis Ukraina.
Sebagai terobosan, delegasi Rusia dan Ukraina bertemu untuk pembicaraan damai di Istanbul tahun lalu. Turki juga menjamu menteri luar negeri Rusia dan Ukraina di Antalya pada tahun yang sama.
Sumber: Daily Sabah
