TURKINESIA.NET – ANKARA. Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Anadolu Agency, Anwar Ibrahim menjawab sebuah pertanyaan mengenai reformasi yang diusulkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kepada Dewan Keamanan PBB, Anwar mengatakan bahwa badan internasional tersebut tidak demokratis dan “terjebak dalam mentalitas Perang Dunia II.”
Sebagaimana dilansir dari Yeni Safak, Anwar menyatakan bahwa “Apa yang Presiden Erdogan promosikan seharusnya menjadi perhatian bagi semua,” seraya menambahkan bahwa Malaysia adalah salah satu negara yang mendukung usulan reformasi “berdasarkan keadilan dan kejujuran.”
Erdogan telah lama menganjurkan reformasi struktur Dewan Keamanan PBB, menggunakan moto: “Dunia lebih besar dari lima.”
Anwar memuji kebijakan internasional diplomatik dan bantuan Turki untuk kelompok-kelompok termasuk Palestina, Rohingya dan pengungsi Suriah. Anwar mengatakan bahwa Turki telah “muncul sebagai suara hati nurani bagi dunia Muslim dan juga bagi negara-negara berkembang.”
Anwar mengatakan beberapa negara gagal membantu orang-orang yang teraniaya. Dirinya juga mendesak pemerintah Muslim di seluruh dunia untuk melibatkan diri di arena global dan tetap “teguh” dalam keputusan mereka.
Anwar menyayangkan pengakuan AS atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan pembunuhan “biadab” terhadap jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi, sebagai isu yang menyangkut komunitas internasional.
Anwar mengatakan posisi pribadi Presiden AS Donald Trump pada masalah ini tidak relevan saat sebagian besar negara telah bersatu menentang pembunuhan Khashoggi.
“Media Amerika telah positif [dalam sikapnya] dan politisi, para pemimpin politik baik dari Partai Republik dan Demokrat telah cukup positif, dan saya pikir kita harus berangkat dari sana,” katanya. [YS]
