Friday, March 29, 2024
InternasionalTimur Tengah

Dalang upaya kudeta Turki puji As-Sisi

TURKINESIA.NET – PENNSYLVANIA. Seorang reporter dari TEN, sebuah saluran TV pro-pemerintah Mesir, mewawancarai pemimpin kelompok teror FETO, Fetullah Gülen, di komplek tempat tinggalnya di Pennsylvania, Amerika Serikat. Gulen merupakan buronan pemerintah Turki karena menjadi dalang upaya kudeta gagal pada Juli 2016.

Gulen telah hidup di Pennsylvania sejak 1999, dan merupakan kepala FETO, kelompok di belakang upaya kudeta yang berhasil digagalkan. Kudeta tersebut menewaskan 251 orang pada tahun 2016.

Pemimpin kelompok teror itu mengatakan dalam wawancara bahwa dia diberitahu oleh salah satu mantan menteri luar negeri Turki dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Parti) bahwa Presiden Erdogan hanya bisa dihentikan jika barat dan negara-negara Muslim bersatu menentangnya. Dia juga menyebut sumbernya sebagai teman baik dan simpatisannya.

Partai AK telah memiliki enam menteri luar negeri selama berkuasa. Yaşar Yakış, Abdullah Gül, Ali Babacan, Ahmet Davutoğlu, Feridun Sinirlioğlu dan Mevlüt Çavuşoğlu yang kini masih menjabat. Feridun Sinirlioğlu hanya menjabat selama dua bulan.

Gul, Babacan dan DavutoÄŸlu baru-baru ini berbalik melawan Presiden Erdogan dan dikabarkan akan mendirikan partai politik baru.

Dalam wawancara, Gulen juga mengakui bahwa ia memiliki pengaruh pada politik Turki melalui para pengikutnya ketika bersekutu dengan Partai AK sebelum tahun 2013.

Dalam wawancara, pemimpin kelompok teror itu juga menyarankan Turki untuk mengadopsi konstitusi Amerika.

Gulen juga memuji situasi Mesir saat ini. Dia mengatakan, kondisi Mesir bisa menjadi panutan jika tetap dalam “kesederhanaan dan keseimbangan,”. Dia juga  mendukung tindakan kekerasan oleh pemimpin kudeta Abdel-Fattah As-Sisi.

[adinserter name=”Block 1″]

Menurut pemimpin FETO tersebut, banyak negara di Afrika dan dunia Islam “memandang” Mesir. Dia menambahkan bahwa kepemimpinan Mesir “dengan efisiensinya” dapat menjadi kekuatan pemersatu di kawasan itu.

Pernyataan Gulen disampaikan di tengah usaha penumpasan aksi protes anti-pemerintah yang kembali mencuat pekan lalu.

Aksi protes pecah pada 20 September di Kairo dan kota-kota lain menyusul seruan secara online untuk melakukan aksi demonstrasi menentang dugaan korupsi oleh Presiden Mesir Abdel Fattah As-Sisi dan militer.

Pasukan keamanan Mesir menutup pintu masuk ke Lapangan Tahrir Kairo pada hari Jumat dan mengerahkan bala bantuan polisi setelah seruan untuk demonstrasi anti-pemerintah. Pasukan keamanan telah meningkatkan penjagaan mereka di alun-alun utama kota-kota besar dan telah memeriksa ponsel untuk konten politik. Hampir 2.000 orang telah ditangkap sejak aksi protes 20 September lalu. [Daily Sabah]

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d