TURKINESIA.NET – ANKARA. Rekaman baru-baru ini yang ditangkap oleh pesawat tak berawak Turki (UAV) menunjukkan bahwa teroris YPG yang terkait dengan teroris PKK sengaja meluncurkan serangan yang menargetkan kota-kota perbatasan Turki dari daerah perkotaan yang berpenduduk di Afrin dalam upaya untuk melindungi diri dari serangan udara dan artileri Turki.

Rekaman tersebut diambil oleh UAV Turki di pinggiran kota kota Jandaris di Suriah, tujuh kilometer timur laut perbatasan dengan Turki dan 20 kilometer barat daya pusat kota Afrin, menunjukkan sebuah kendaraan dengan artileri anti-tank yang terpasang dan tiga teroris berpakaian sipil .

Tak lama kemudian, kendaraan lain dengan senjata penangkis serangan udara dipasang di atas mendekati area tersebut, yang berada di tengah lingkungan sipil dengan puluhan rumah.

Teroris memposisikan kendaraan untuk menargetkan wilayah Turki dan menembakkan senjatanya. Meskipun serangan mereka direkam oleh UAV, militer Turki tidak melakukan serangan segera di sana karena khawatir timbulnya korban sipil di wilayah tersebut.

Setelah teroris melepaskan serangan, mereka mencoba melarikan diri dari wilayah tersebut, namun seluruh rute mereka dipantau oleh UAV. Mereka tiba tak lama di sebuah bangunan yang digunakan sebagai titik pertemuan lokal bagi para teroris, dengan ban yang dibakar di depannya untuk menghalangi jarak pandang.

Beberapa detik setelah kedatangan mereka, militer Turki berhasil menghancurkan bangunan tersebut.

Sejauh ini, tujuh warga sipil, termasuk dua warga Suriah, tewas dan 113 warga sipil telah terluka di provinsi Kilis, Turki selatan, dan distrik Reyhanlı di provinsi Hatay karena serangan roket teroris YPG tanpa pandang bulu. Mereka adalah teroris yang sama yang kemudian meminta masyarakat internasional untuk bertindak atas korban sipil dengan menggunakan foto palsu dan propaganda hitam. Sejak awal operasi “Olive Branch” untuk membersihkan kelompok teroris dari Afrin pada 20 Januari, 98 roket PKK/YPG telah mendarat di daerah perkotaan di Hatay dan Kilis.

Menurut Staf Umum Turki, Operation Olive Branch bertujuan untuk membangun keamanan dan stabilitas di sepanjang perbatasan Turki dan wilayah tersebut serta melindungi orang-orang Suriah dari kekejaman dan penindasan teroris.

Operasi tersebut dilakukan di bawah kerangka hak Turki berdasarkan hukum internasional, resolusi Dewan Keamanan PBB, hak pembelaan diri berdasarkan piagam PBB, dan penghormatan terhadap integritas teritorial Suriah, kata militer.

Militer juga mengatakan bahwa hanya target teroris yang dihancurkan dan “perhatian sepenuhnya” diambil untuk menghindari jatuhnya korban warga sipil.

Afrin telah menjadi tempat persembunyian utama bagi PYD/PKK sejak Juli 2012 ketika rezim Assad di Suriah meninggalkan kota ke kelompok teror tanpa perlawanan. [Daily Sabah]