Turkinesia.net – Ankara. Presiden Recep Tayyip Erdoğan mengatakan dalam pidato pelantikannya Senin bahwa Turki telah memasuki era baru dengan pergantian dari sistem parlementer ke sistem pemerintahan presidensial.
Erdogan menyampaikan pidatonya di luar kompleks kepresidenan di Ankara. Dia berjanji untuk mengambil langkah-langkah utama ekonomi, bertujuan untuk kemajuan di semua bidang, termasuk industri pertahanan, keamanan perbatasan serta memperluas peluang kesejahteraan bagi semua warga negara.
“Saya akan berusaha untuk menjadi layak bagi bangsa Turki dengan kesadaran bahwa saya adalah presiden dari 81 juta orang Turki dan bukan hanya mereka yang memilih saya,” kata Erdogan.
Erdogan menekankan bahwa setiap hak dan kebebasan warga negara Turki dijamin terlepas dari faktor agama, asal atau wilayah mereka. Erdoğan menambahkan bahwa periode ketika orang-orang dan kelompok tertentu didiskriminasi dan mengalami penganiayaan telah berlalu dan kasus seperti itu tidak akan pernah terjadi lagi.
Selama pidatonya, presiden juga mengumumkan bahwa semua perayaan selama upacara pelantikan presiden telah dibatalkan untuk berbela sungkawa atas kecelakaan kereta api di provinsi Tekirdağ barat laut, yang menewaskan 24 penumpang dan 124 lainnya terluka pada hari Minggu.
Presiden Bulgaria, Georgia, Makedonia, Moldova, Bosnia-Herzegovina, Serbia, Kosovo, Pakistan, Kyrgyzstan, Sudan, Guinea, Zambia, Guinea Bissau, Equatorial Guinea, Somalia, Mauritania, Gabon, Chad, Djibouti, Venezuela, dan Republik Turki Siprus Utara serta Emir Qatar menghadiri upacara bersejarah tersebut.
Sebanyak 28 pejabat asing – termasuk perdana menteri, wakil presiden, ketua parlemen dan menteri – juga menghadiri upacara tersebut. Sekretaris Jenderal Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) dan D-8, serta Komisaris Eropa untuk Migrasi dan Negeri juga berada di antara para hadirin.
Daily Sabah
