TURKINESIA.NET – Francophone. Ada sebuah desa di Belgia yang dikenal sebagai desa Turki, padahal penduduk desa tersebut bukan dari ras Turki, bukan pula berasal dari wilayah Turki.
Desa Faymonville, Francophone, meskipun penduduknya hanya terdiri dari sekitar 1000 warga, namun desa ini tiap tahun selalu dikunjungi oleh ribuan wisatawan terutama orang-orang Turki dari seluruh Belgia dan Eropa untuk menyaksikan karnaval tahunan.
Selama berlangsungnya festival, penduduk berbaris di jalan-jalan, mengenakan kostum merah putih tradisional dan mengibarkan bendera Turki dengan menunggang kuda saat mereka.
Ada beberapa kisah berbeda mengenai karnaval tahunan tersebut yang telah berlangsung sejak abad ke delapan dan mengapa penduduk Belgia di desa timur disebut orang Turki. Menurut satu desas-desus, penduduk desa menolak ikut serta dalam Perang Salib abad pertengahan yang diorganisir melawan Muslim Turki.
[adinserter name=”Block 1″]
Kisah lain mengatakan desa itu mendapat julukan setelah penduduknya menolak membayar pajak yang dikenakan gereja untuk membiayai perang melawan Turki Utsmani, dan sebaliknya bersekutu dengan Turki pada abad ke-16 dan ke-17.
Terlepas dari festival tahunan, pengaruh “Turki” juga dapat dilihat dalam aspek-aspek lain kehidupan desa. Tim sepak bola desa RFC Turkania (Serikat Turki Muda) bersaing di liga amatir Belgia, mengenakan seragam yang menampilkan bulan sabit san bintang Turki.
Di pintu masuk gedung perpustakaan yang terletak di pusat kota, terdapat sebuah plakat marmer dengan gambar bulan sabit dan bintang Turki, demikian pula motif bendera lainnya dapat dilihat di jendela-jendela bangunan.
