Tuesday, April 16, 2024
Internasional

Jubir Erdogan: 60 persen konflik global terjadi di negara Muslim

TURKINESIA.NET – ANKARA. Juru bicara kepresidenan Turki pada hari Jumat [08/02] mengatakan bahwa 60 persen konflik secara global terjadi di negara-negara Muslim.

“Enam puluh persen konflik di dunia saat ini terjadi di negara-negara Muslim. Ini harus menjadi pelajaran yang sulit bagi kita semua,” kata Ibrahim Kalin, berbicara pada sebuah seminar yang diadakan di Pusat Penelitian Strategis, Ekonomi dan Sosial untuk Negara-negara Islam (SESRIC ) di Ankara.

SESRIC ini adalah bagian dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Kalın mengatakan sebagian besar negara Muslim menjadi taman bermain untuk perang proksi politik. “Kenapa? Karena kita kekurangan persatuan yang kita butuhkan,” tambahnya.

Kalın mengatakan ada rencana dan skema untuk memecah-belah negara-negara Muslim, namun menyalahkan orang lain atas masalah Muslim sendiri sangat mudah dilakukan.

“Kita benar-benar harus mengatasi masalah sendiri,” tambahnya.

Kalin mengatakan ada banyak yang bisa dilakukan di bawah payung OKI. “Negara-negara Muslim membutuhkan kepemimpinan politik… mereka membutuhkan persatuan lebih dari sebelumnya,” kata Kalin.

Dia menambahkan bahwa dunia Muslim tidak seburuk yang dipikirkan banyak orang.

Kalin mengatakan umat Islam memiliki sumber daya alam “luar biasa” dan populasi termuda di dunia. Dibandingkan dengan Eropa dan AS, dunia Muslim jauh lebih muda, katanya.

“Jadi kita memiliki sumber daya manusia yang luar biasa yang harus kita manfaatkan,” kata Kalin. “Masalahnya adalah kita tidak berurusan dengan sumber daya ini dengan cara yang cerdas.”

Kalin mengatakan tatanan global saat ini tidak memberikan keadilan atau distribusi kekayaan yang adil.

Dia mengatakan kesenjangan antara si kaya dan si miskin lebih kecil di masa lalu daripada sekarang dan meningkatnya masalah keadilan.

“Tidak ada perdamaian tanpa keadilan. Tidak ada perdamaian berkelanjutan tanpa keadilan dan kejujuran. Baik Anda berbicara tentang masalah Palestina atau Anda berbicara tentang Muslim Rohingya di Myanmar atau kemiskinan di Afrika,” tambah Kalin.

Direktur Jenderal Duta Besar SESRIC Musa Kulaklikaya, turut berbicara, memuji prinsip perdamaian dan toleransi yang berlimpah yang datang dari agama Islam.

“Islam adalah agama perdamaian dan toleransi, terus memihak perdamaian dunia dan keadilan global,” katanya.

Kulaklikaya mengatakan bahwa OKI sejauh ini telah membuktikan dirinya sebagai salah satu proyek paling sukses di Dunia Islam, tetapi, “proyek ini telah menghadapi kesulitan dalam menanggapi meningkatnya tantangan keamanan abad ke-21”.

Mengenai tujuan utama seminar, menurut Kulaklikaya, adalah untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut dengan merefleksikan beberapa studi penelitian SESRIC baru-baru ini yang berfokus “pada pencapaian perdamaian dan keamanan di negara-negara OKI” [Yeni Safak]

 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d