TURKINESIA.NET – ANKARA. Menteri Dalam Negeri Turki pada hari Minggu [28/07] menegaskan bahwa rencana aksi baru Turki untuk masalah-masalah terkait migrasi hanya bertujuan untuk mencegah migrasi ilegal.
Süleyman Soylu mengatakan deportasi tidak perlu dipertanyakan lagi bagi orang-orang Suriah yang berada di bawah perlindungan sementara atau memiliki izin tinggal dan bagi orang asing yang diberikan status perlindungan internasional.
Soylu menekankan bahwa 268.000 migran gelap telah ditangkap di Turki pada tahun 2018. Lebih dari 165.000 migran gelap sejauh ini telah ditahan di Turki sejak awal 2019. Jumlah tersebut diperkirakan akan melebihi 300.000 pada akhir tahun ini, tambah Soylu.
Turki telah menjadi rute utama bagi para pengungsi yang berusaha menyeberang ke Eropa sejak 2011, ketika perang saudara di Suriah dimulai.
Menteri Soylu menggarisbawahi pada 24 Juli bahwa Turki memiliki rencana “aksi baru” untuk isu-isu terkait migrasi, termasuk Dokumen Strategi Migrasi, Dokumen Strategi Harmonisasi, dan Dokumen Strategi tentang Memerangi Migrasi Tidak Teratur.
Mereka yang berada di bawah perlindungan sementara
“harus ditempatkan” di kota-kota di mana mereka terdaftar secara resmi, kata Soylu.
[adinserter block=”1″]
Di sisi lain, pengungsi yang tinggal di Istanbul meskipun tidak terdaftar di sana, akan dirujuk ke kamp-kamp jika mereka gagal meninggalkan provinsi itu pada 20 Agustus, Soylu menambahkan.
Soylu menekankan bahwa pendaftaran baru tidak diizinkan di beberapa provinsi, termasuk Istanbul, kecuali untuk “alasan kemanusiaan” seperti perawatan medis atau pendidikan. [Daily Sabah]
