Turkinesia.net – Afrin. Sumber setempat mengatakan pada hari Sabtu (10/03) bahwa tokoh senior organisasi teroris YPG melarikan diri dari Afrin Suriah, di mana operasi Turki Olive Branch sedang berlangsung.
Berbicara kepada Anadolu Agency dengan tidak menyebutkan identitasnya, sumber terpercaya setempat mengatakan salah satu tokoh tersebut merupakan Said Ismet Gubar, yang bertindak sebagai menteri kehakiman di provinsi yang dikuasai kelompok YPG/PKK.
Gubar melarikan diri ke Nubl, sebuah kota kecil di utara Suriah, yang tampaknya berada di bawah kendali rezim Assad namun sebenarnya diduduki oleh kelompok bersenjata yang didukung oleh Iran.
Organisasi teroris tersebut terus melakukan negosiasi dengan kelompok-kelompok yang didukung Iran untuk mendapatkan Gubar kembali, kata sumber tersebut.
Menurut sumber yang sama, anggota senior lainnya, yang mencoba melarikan diri dari Afrin, adalah sebuah kelompok disebut Menteri Dalam Negeri Hasan Bayram.
Bayram, yang mencoba meninggalkan kota melalui desa al-Zeyara yang menghubungkan Afrin dengan wilayah yang dikuasai oleh rezim, berhasil ditangkap oleh anggota YPG/PKK.
Bayram, yang gagal melarikan diri, juga dikatakan membawa sejumlah besar uang bersamanya.
Selain itu, sejumlah pemimpin lainnya dari para kader Gunung Qandil – basis utama PKK di dekat perbatasan Iran – telah meninggalkan pusat kota Afrin, sumber menambahkan.
Pada 20 Januari, Turki meluncurkan Operation Olive Branch untuk membersihkan teroris YPG/PKK dan Daesh dari Afrin, Suriah barat laut.
Menurut Staf Umum Turki, operasi tersebut bertujuan untuk membangun keamanan dan stabilitas di sepanjang perbatasan Turki dan wilayah tersebut serta untuk melindungi orang-orang Suriah dari penindasan dan kekejaman teroris.
Operasi tersebut dilakukan berdasarkan kerangka hak Turki berdasarkan undang-undang internasional, resolusi Dewan Keamanan PBB, hak pembelaan diri berdasarkan Piagam PBB, dan penghormatan terhadap integritas teritorial Suriah, katanya.
Militer juga mengatakan bahwa hanya target teror yang dihancurkan dan bahwa “perhatian sepenuhnya” diambil untuk menghindari kerugian dari warga sipil.
Daily Sabah
