ANKARA.
Yunani terus melanggar wilayah udara Turki, perairan teritorial dan status pulau demiliterisasi di Laut Aegea, kata Kementerian Pertahanan Turki, Minggu.
Sejauh ini pada tahun 2021, Yunani melakukan 206 pelanggaran wilayah udara, 27 pelanggaran wilayah perairan, 95 pelanggaran kendaraan udara dan 790 pelanggaran oleh kapal di pulau-pulau dengan status demiliterisasi, kata Mayor Pınar Kara, juru bicara Kementerian Pertahanan.
Terlepas dari mempersenjatai pulau-pulau di dekat Turki oleh Yunani yang melanggar perjanjian lama, Turki juga mengutuk upaya Yunani mengklaim wilayah laut maksimal di Mediterania Timur dan membatasi perairan Turki ke wilayah kecil di selatan, meskipun Turki memiliki garis pantai Mediterania lebih panjang di wilayah ini daripada negara lain.
Yunani mempertahankan sikapnya yang melanggar hukum dan tanpa kompromi yang mengarah pada peningkatan ketegangan, kata Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar pada bulan Juli ketika ia mendesak Athena untuk meninggalkan kebijakan maksimalis dan tindakan provokatifnya sambil menggarisbawahi perlunya wacana untuk perdamaian dan stabilitas.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlüt Cavuşoğlu baru-baru ini juga mendesak Yunani untuk menghentikan provokasinya untuk menghindari eskalasi lebih lanjut dan agar hubungan antara kedua negara dapat berkembang.
Turki, yang memiliki garis pantai terpanjang di Mediterania Timur, telah menolak klaim batas laut Yunani dan pemerintahan Siprus Yunani. Turki menekankan bahwa klaim berlebihan ini melanggar hak kedaulatan Turki dan Siprus Turki.
Sumber: Daily Sabah
