Turki menghentikan semua aktivitas perdagangan dengan Israel pada hari Kamis imbas kekerasan yang terus menerus dilakukan negara tersebut terhadap warga Palestina di Gaza, menurut pernyataan yang dibuat oleh Kementerian Perdagangan.
“Transaksi ekspor dan impor yang terkait dengan Israel telah dihentikan, mencakup semua produk,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
“Turki akan secara ketat dan tegas menerapkan langkah-langkah baru ini sampai Pemerintah Israel mengizinkan aliran bantuan kemanusiaan yang cukup dan tidak terputus ke Gaza.”
Kedua negara memiliki volume perdagangan sebesar $6,8 miliar pada tahun 2023.
Pada hari Rabu, Turki mengumumkan bahwa mereka akan bergabung dengan Afrika Selatan dalam kasus genosida Israel di Mahkamah Internasional (ICJ)
Bulan lalu, Turki memberlakukan pembatasan perdagangan terhadap Israel karena penolakan Israel untuk mengizinkan Ankara mengambil bagian dalam operasi pengiriman bantuan melalui udara ke Gaza dan serangannya di daerah kantong tersebut.
Turki, adalah salah satu pengkritik paling keras atas tindakan militer Israel di Gaza.
Menurut otoritas kesehatan setempat, serangan Israel yang telah merenggut nyawa lebih dari 33.300 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Presiden Recep Tayyip Erdoğan telah mencap Israel sebagai “negara teroris.” Erdogan berulang kali menyerukan gencatan senjata segera dan menuduh Israel melakukan genosida dalam kampanye militernya di Gaza.
Ankara telah mendukung langkah-langkah untuk mengadili Israel atas genosida dan mengirimkan ribuan ton bantuan untuk warga Gaza.
Sumber: Daily Sabah
