Friday, April 19, 2024
Uncategorised

‘Turki mainkan peran penting dalam proses perdamaian Afghanistan’

TURKINESIA.NET – ISTANBUL. Turki memiliki peran dalam proses untuk mewujudkan perdamaian dan stabilitas di Afghanistan, kata seorang pejabat Afghanistan pada Sabtu.

“Turki, yang memiliki hubungan bersejarah dan bersahabat dengan Afghanistan, memainkan peran mendasar dalam memberikan perdamaian dan stabilitas di Afghanistan,” kata Kepala Eksekutif Afghanistan Abdullah Abdullah kepada Anadolu Agency dalam sebuah wawancara eksklusif.

Abdullah menekankan peran besar Turki untuk meningkatkan hubungan antara Pakistan dan Afghanistan.

Menurut Abdullah, Turki jelas memiliki kekuatan ekonomi dan politik karena bertindak sebagai jembatan antara Asia dan Eropa.

“Dalam konteks ini, Turki dapat menjadi negara yang efektif untuk melakukan banyak koordinasi di tingkat regional.”

Abdullah mengatakan alasan utama gelombang migrasi dari Afghanistan adalah perang yang sedang berkecamuk.

“Kami telah menciptakan mekanisme kerja sama yang melibatkan imigran dengan PBB, Turki, dan negara-negara tetangga,” teran Abdullah.

[adinserter name=”Block 1″]

Afghanistan dan Taliban 

Abdullah mengatakan warga Afghanistan mendukung proses perdamaian antara Taliban dan pemerintah Afghanistan dengan keterlibatan AS, tetapi mereka tidak menginginkan pemerintah Taliban kembali berdiri.

“Ketakutan atas kembalinya periode dominasi Taliban, rakyat Afghanistan ingin mempertahankan hasil yang mereka capai dan hidup damai meskipun memiliki pendapat berbeda,” kata Abdullah.

Dia mengatakan Taliban harus memutuskan hubungannya dengan kelompok-kelompok teroris.

“Dukungan Taliban untuk Al-Qaeda dan serangan teroris di luar negeri, seperti serangan 11 September, menyebabkan intervensi politik dan militer internasional,” jelas Abdullah.

Dalam proses penciptaan perdamaian, AS ingin memastikan Taliban tidak memiliki hubungan dengan organisasi teroris mana pun. “

Abdullah mengatakan pengaruh negara-negara lainnya, seperti Qatar, terhadap Taliban tidak dapat diremehkan.

 “Tidak ada negara yang tidak bisa menjadi penjamin proses perdamaian di Afghanistan,” kata dia.

“Jika perdamaian dicapai di Afghanistan, hal itu akan berkontribusi pada solusi krisis regional,” jelas dia.

April lalu, AS mengaku kecewa atas penundaan konferensi perdamaian antara Taliban dan delegasi perdamaian Afghanistan di Qatar.

Lebih dari 200 politisi dan perwakilan masyarakat sipil Afghanistan akan bertemu dengan Taliban di ibu kota Qatar, Doha, dalam proses perdamaian yang disokong pemerintah Kabul dan Washington.

Namun, Taliban menentang dan mengejek jumlah delegasi perdamaian Afghanistan yang besar dengan mengatakan konferensi Doha bukanlah “pesta pernikahan”.

Usulan dialog sejak itu menemui jalan buntu di tengah upaya menghidupkan kembali proses perdamaian yang baru muncul saat perang terus merenggut korban jiwa.

[adinserter name=”Block 1″]

Pemerintah baru Pakistan dan Afghanistan 

Abdullah mengatakan pemerintah Pakistan belum mengubah kebijakannya di Afghanistan, sejak Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menjabat pada Agustus 2018.

“Pernyataan positif telah dibuat, tetapi ada banyak hal yang perlu dilakukan terkait sikap saling menghormati dan pengakuan kedaulatan masing-masing negara,” kata Abdullah.

“Afghanistan ingin hidup dalam damai tanpa mengganggu urusan internal masing-masing di kerangka kerja saling menghormati dengan tetangga. “

Desember lalu, Pakistan mengatakan telah mengatur pembicaraan langka antara Washington dan Taliban yang membuka jalan bagi penyelesaian konflik.

Namun, proses tersebut masih menunggu terobosan baru karena Taliban berulang kali menolak permintaan AS untuk memasukkan pemerintah Kabul dalam perundingan.

Pemerintah Kabul mengeluh telah dikesampingkan dalam proses perdamaian.

[adinserter name=”Block 1″]

Pakistan memfasilitasi putaran pertama perundingan langsung antara pemerintah Afghanistan dan Taliban di Islamabad pada Juli 2015, namun gagal setelah Taliban mengumumkan kematian pemimpin Mullah Omer, yang memicu perebutan kekuasaan yang sengit di dalam milisi.

Kelanjutan proses perdamaian mulai kembali berlangsung setelah kematian Mullah Mansur, penerus Mullah Omer, dalam serangan pesawat tanpa awak A.S. pada tahun 2016 di Pakistan, dekat perbatasan Afghanistan.

Sejak itu, beberapa upaya untuk melanjutkan proses perdamaian yang buntu telah dilakukan oleh kelompok empat negara yang terdiri dari Pakistan, Afghanistan, AS, dan China.

Namun, sampai sekarang, upaya-upaya ini gagal membuahkan hasil kecuali untuk beberapa putaran pembicaraan langsung antara AS dan Taliban. [Anadolu Agency]

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d