Turkinesia.net – London. Presiden Recep Tayyip Erdoğan mengumumkan Senin malam bahwa Turki menarik duta besarnya untuk Washington dan Tel Aviv dan menyatakan 3 hari berkabung untuk memperingati warga Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel.

Berbicara di London, Erdogan mengatakan, sebagai Ketua Organisasi Kerjasama Islam (OKI) ia akan memimpin pertemuan luar biasa pada hari Jumat mengenai kematian warga Palestina dan meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa untuk mengadakan pertemuan darurat.

Gaza mengalami pembantaian paling berdarah sejak 2014 pada hari Senin, ketika militer Israel menewaskan sedikitnya 52 warga Palestina dan melukai lebih dari 2.400 lainnya saat para pengunjuk rasa menuju ke perbatasan untuk puncak demonstrasi yang berlangsung selama enam minggu ketika Amerika Serikat bersiap untuk membuka kedutaannya di Jerusalem.

Sehari sebelumnya, Kementerian Luar Negeri juga mengecam keras serangan tersebut dalam sebuah pernyataan tertulis.

“Kami mengutuk pembantaian yang dilakukan oleh pasukan keamanan Israel sebagai tanggapan atas keikutsertaan warga Palestina dalam demonstrasi damai. Baik perdamaian regional dan global dan stabilitas tidak akan terlaksana kecuali permintaan Palestina diselesaikan melalui solusi yang abadi dan adil dan perlakuan yang tidak adil terhadap rakyat Palestina diberhenti,” menurut pernyataan tersebut.

“Kami sangat mengutuk keputusan Administrasi AS untuk memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem yang melanggar hukum internasional dan semua Resolusi PBB yang relevan. Kami tegaskan bahwa tindakan ini secara hukum batal demi hukum,” tambahnya.

Kementerian Luar Negeri sekali lagi menekankan bahwa langkah AS “mengabaikan hak yang sah dari rakyat Palestina” dan “tidak akan berguna bagi perdamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan ini.” [Daily Sabah]