Saturday, July 27, 2024
Timur Tengah

Arab Saudi borong drone Baykar, kontrak pertahanan terbesar dalam sejarah Turki

Arab Saudi

Arab Saudi sepakat untuk membeli drone Turki dalam kontrak pertahanan terbesar dalam sejarah Turki.

Itu menjadi keuntungan besar bagi Presiden Turki Tayyip Erdogan dalam memperbaiki hubungan dengan kekuatan Teluk dan membantu perekonomian Ankara yang sedang kesulitan.

Kantor berita Saudi, SPA, melaporkan Erdogan dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menghadiri upacara penandatanganan antara perusahaan pertahanan Turki Baykar dan kementerian pertahanan Saudi.

Itu dilakukan ketika Erdogan tiba di kota Jeddah di Laut Merah Saudi untuk perhentian pertama tur Teluk.

“Arab Saudi akan memperoleh drone dengan tujuan untuk meningkatkan kesiapan angkatan bersenjata kerajaan dan memperkuat kemampuan pertahanan dan manufakturnya,” kata Menteri Pertahanan Pangeran Khalid bin Salman, dilansir Reuters.

SPA tidak memberikan perincian tentang nilai kesepakatan itu tetapi CEO Baykar Haluk Bayraktar mengatakan itu adalah kontrak ekspor pertahanan dan penerbangan terbesar dalam sejarah Turki.

“Kami menandatangani kontrak dengan kementerian pertahanan Arab Saudi untuk ekspor dan kerja sama Bayraktar Akinci (kendaraan udara tempur tak berawak),” katanya dalam sebuah posting Twitter.

Investasi dan pendanaan dari Teluk telah membantu mengurangi tekanan pada ekonomi Turki dan cadangan mata uangnya sejak 2021, ketika Ankara meluncurkan upaya diplomatik untuk memperbaiki hubungan dengan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Turki telah berselisih selama bertahun-tahun dengan kedua negara Teluk itu terkait dukungan Ankara terhadap gerakan pro-demokrasi di Timur Tengah dan Afrika Utara serta pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul pada 2018.

Erdogan melakukan perjalanan ke Qatar pada Selasa, lawatan kedua dari tur Teluk pertamanya sejak terpilih kembali pada bulan Mei.

Pada hari Rabu, dia dijadwalkan tiba di Uni Emirat Arab.

SPA mengatakan Erdogan dan Pangeran Mohammed menghadiri penandatanganan rencana kerja sama pertahanan oleh Pangeran Khalid dan Menteri Pertahanan Turki Yasar Guler.

Mengembangkan industri militer lokal telah menjadi bagian dari rencana ambisius Pangeran Mohammed untuk mendiversifikasi ekonomi kerajaan dari minyak.

Baykar mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa perjanjian dengan Riyadh memerlukan kerja sama transfer teknologi dan produksi bersama “untuk memajukan kemampuan pengembangan teknologi tinggi kedua negara”.

“Kedua negara juga menandatangani beberapa nota kesepahaman di sektor-sektor termasuk energi, real estate dan investasi langsung,” demikian laporan SPA.

Bulan lalu, Wakil Presiden Turki Cevdet Yilmaz dan Menteri Keuangan Mehmet Simsek melakukan perjalanan ke UEA untuk membahas “peluang kerja sama ekonomi” dengan para mitranya, dan mereka bertemu dengan Presiden Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan.

Defisit anggaran Turki melonjak menjadi tujuh kali tingkat tahun lalu pada bulan Juni, data menunjukkan pada hari Senin, sementara inflasi tahunan bulan lalu mendekati 40% dengan lira hampir 29% lebih lemah tahun ini.

Sumber: Sindonews

 

3.5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x