ANKARA – Menteri Keuangan dan Perbendaharaan Turki Nureddin Nebati mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Turki menempati tempat terbesar kedua di antara negara-negara Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD – Organisation for Economic Co-operation and Development) dan Kelompok Dua Puluh (G20) selama kuartal kedua tahun ini.
Pernyataan tersebut disampaikan melalui cuitan di Twitter, Rabu, setelah Otoritas Statistik Turki mengumumkan tingkat pertumbuhan ekonomi selama kuartal kedua 2022, sebesar 7,6 persen.
“Turki menjadi negara berkembang terbesar kedua di antara negara-negara Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan dan Kelompok Dua Puluh selama kuartal kedua, menurut data yang diumumkan,” kata Nebati.
Dia melanjutkan, “Kami tidak hanya menunjukkan kinerja pertumbuhan yang kuat di kuartal kedua, tetapi kami juga mempertahankan pertumbuhan yang seimbang selama 5 kuartal berturut-turut.”
Dia menyatakan bahwa jalur pertumbuhan yang kuat tercermin di pasar tenaga kerja pada paruh pertama tahun ini, menunjuk pada lapangan kerja 900.000 orang selama periode tersebut dan pengurangan pengangguran menjadi 10,3 persen.
Dia menekankan bahwa keuntungan yang dibuat oleh Turki dengan model ekonomi yang mementingkan pertumbuhan, lapangan kerja, dan dukungan untuk produksi dan ekspor akan berlanjut hingga akhir tahun.
Ekonomi Turki tumbuh 7,6 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada kuartal kedua tahun 2022, menurut badan statistik negara itu pada Rabu.
Produk domestik bruto (PDB) Turki atas dasar harga berlaku melonjak 114,6 persen menjadi 3,4 triliun lira Turki (USD219,3 miliar) pada periode April-Juni, kata Institut Statistik Turki (TurkStat).
Selama periode ini, pertumbuhan sektoral tahunan naik sebesar 7,8 persen di industri dan 18,1 persen di sektor jasa, konstruksi turun 10,9 persen dan pertanian turun 2,9 persen.
Dengan demikian, ekonomi negara itu mencatat salah satu tingkat pertumbuhan tertinggi di G20.
Dengan pertumbuhan ini, Turki menjadi ekonomi dengan pertumbuhan tercepat kedua di G20 setelah Arab Saudi.
Pengeluaran konsumsi akhir rumah tangga masyarakat meningkat sebesar 22,5 persen, sedangkan konsumsi akhir pemerintah pada kuartal II naik 2,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Ekonomi negara itu tumbuh 7,3 persen yoy di kuartal pertama.
Sumber: Anadolu Agency
