Trump komentari pasukannya mundur dari Suriah: Waktunya bagi kita keluar dari perang konyol tak berujung ini
TURKINESIA.NET – WASHINGTON. Setelah berbicara via telepon dengan Presiden Turki sehari sebelumnya, Presiden AS Donald Trump pada 7 Oktober menegaskan kembali komitmen pemerintahannya untuk menarik pasukan dari Suriah.
“Amerika Serikat seharusnya berada di Suriah selama 30 hari, itu bertahun-tahun yang lalu. Kami tetap tinggal dan semakin dalam ke medan perang tanpa tujuan yang terlihat,” tulis Trump di pagi hari.
Trump mengatakan ISIL/ISIS “merajalela” di Suriah utara ketika ia menjabat, tetapi pemerintahannya “dengan cepat mengalahkan 100%” kelompok teror dengan menangkap ribuan anggotanya.
“Kebanyakan dari Eropa.” Kata Trump.
Trump menghujat Eropa karena tidak ingin militan ISIS dikirim kembali ke negeri asal mereka.
“TIDAK, kami sangat membantu Anda [Eropa] dan sekarang Anda ingin kami menahan mereka di penjara AS dengan biaya yang luar biasa. Mereka adalah milikmu untuk diadili.”
Trump menegaskan bahwa ia sedang menarik pasukan dari zona konflik di mana tidak ada kepentingan nasional AS.
“Turki, Eropa, Suriah, Iran, Irak, Rusia dan Kurdi sekarang harus mencari tahu situasi, dan apa yang ingin mereka lakukan dengan pejuang ISIS yang ditangkap di ‘lingkungan mereka.’,” Kata Trump.
- Baca juga: Trump ancam akan ‘benar-benar hancurkan dan lenyapkan’ ekonomi Turki jika bertindak ‘di luar batas’ di Suriah
- Baca juga: AS tak akan bantu Turki dalam operasi Suriah
- Baca juga: Erdogan: AS mulai tarik pasukannya dari utara Suriah
- Baca juga: 14.000 pejuang FSA akan bergabung dengan pasukan Turki untuk operasi militer di Suriah
- Baca juga: Pasukan AS diperkirakan mundur jika Turki luncurkan operasi militer di Suriah
Trump mengkritisi terhadap kebijakan-kebijakan pemerintahan AS sebelumnya dengan mengatakan bahwa orang-orang Kurdi, merujuk pada kelompok teror YPG di Suriah, “telah dibayar dengan sejumlah besar uang dan peralatan untuk berjuang bersama AS,”
[adinserter block=”1”]
“Mereka telah berperang melawan Turki selama beberapa dekade. Saya menahan pertarungan ini selama hampir 3 tahun, tetapi sudah waktunya bagi kita untuk keluar dari perang tak berujung yang konyol ini”. [Hurriyet Daily News]
