Thursday, March 28, 2024
Internasional

Wartawan Belanda yang dideportasi oleh Turki dipecat dari pekerjaannya

TURKINESIA.NET – ANKARA. Seorang wartawan Belanda yang telah dideportasi oleh Turki karena terkait dengan penyelidikan terorisme telah diberhentikan dari pekerjaannya di surat kabar Het Financieele Dagblad (FD), laporan mengatakan Jumat [18/01].

Johanna Cornelia Boersma dipecat karena setidaknya tiga kali dia tidak jelas tentang situasinya dan bertindak dengan lalai. Tindakannya secara signifikan merusak hubungan kepercayaan, kata surat kabar itu dalam sebuah pernyataan.

Keputusan untuk mendeportasi Johanna Cornelia Boersma pada hari Kamis dibuat setelah pihak berwenang Turki menerima informasi intelijen dari polisi Belanda bahwa ia memiliki hubungan dengan kelompok teroris.

Direktur Komunikasi Kepresidenan Fahrettin Altun sebelumnya mencatat bahwa keputusan untuk mendeportasi Boersma sama sekali tidak terkait dengan kegiatan jurnalistiknya selama ia tinggal di Turki.

Polisi Belanda juga telah meminta informasi tentang pergerakannya keluar masuk Turki.

“Pemerintah Turki baru-baru ini menerima info intelijen dari kepolisian Belanda bahwa Boersma memiliki hubungan dengan organisasi teroris, dan permintaan informasi tentang gerakan masuk dan keluar dia dari Turki,” kata Fahrettin Altun, direktur komunikasi kepresidenan Turki, dalam sebuah pernyataan.

Laporan media lokal mengatakan bahwa jurnalis Belanda itu dicurigai melakukan pemalsuan dalam aplikasi visa untuk mantan pacarnya yang ditangkap dengan dugaan terkait organisasi teroris Jabha al-Nusra.

Jabha al-Nusra – didirikan di Suriah – telah diklasifikasikan oleh Turki sebagai organisasi teroris sejak 2014.

Boersma diduga bertemu dengan tersangka teror pada 2013 dan 2014 di Turki dan membantunya mendapatkan visa ke Belanda, laporan media menambahkan.

Dalam sebuah pernyataan kepada harian Belanda pada hari Kamis, Boersma mengatakan bahwa deportasi itu mungkin terkait dengan mantan pacarnya yang ditahan di Suriah yang menjalin hubungan dengannya hingga 2015.

Ankara telah mendeportasi lebih dari 5.000 tersangka Daesh dan 3.290 teroris asing yang datang dari 95 negara dalam beberapa tahun terakhir. Turki juga merusak beberapa sel teroris yang memberikan dukungan logistik di Suriah dan Irak serta serangan di dalam negeri.

Ratusan teroris Daesh menuju Eropa setelah diam-diam melarikan diri dari Suriah yang dilanda perang. Para pakar keamanan telah menyatakan keprihatinannya bahwa ini dapat menambah keprihatinan keamanan Eropa karena militan Daesh dapat memasuki daratan Eropa melalui rute penyelundupan. [Daily Sabah]

 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d