Friday, April 26, 2024
Amerika

Diam-diam, AS pindahkan sistem pertahanan udara Rusia dari Libya untuk bongkar kelemahannya

TURKINESIA.NET – WASHINGTON. Militer Amerika Serikat terungkap telah mengangkut sistem rudal pertahanan udara Rusia yang direbut dari Libya ke Jerman. Upaya rahasia itu untuk mengumpulkan intelijen dari infrastruktur sistem baterai rudal Pantsir S-1 buatan Rusia itu.

Baterai rudal Pantsir S-1 yang dipasang di truk yang dapat menyerang banyak target dari ketinggian rendah dengan jangkauan sekitar 20 mil, diangkut ke pangkalan Ramstein angkatan udara AS di barat daya Jerman pada Juni tahun lalu karena kekhawatiran bahwa pangkalan itu bisa berakhir di tangan milisi atau penyelundup di Libya.

Sistem pertahanan udara yang dimiliki oleh Uni Emirat Arab yang diberikan kepada panglima perang Libya Khalifa Haftar, ditemukan dari pangkalan udara Watiya pada Mei tahun lalu setelah pasukan pemerintah Libya merebutnya. Pejuang pemerintah kemudian mengirim Pantsir ke kota Zawiya di mana seorang komandan milisi yang berafiliasi dengan Daesh bernama Mohamad Bahroun merebutnya.

Menteri Dalam Negeri Libya Fathi Bashagha dan pasukannya, menekan Bahroun untuk melepaskan sistem rudal yang kemudian dibawa ke pangkalan dan kemudian bandara Zuwara tempat pesawat kargo C-17 Globemaster milik angkatan udara AS mengumpulkannya.

Menurut surat kabar Inggris Times, AS bertujuan untuk memperoleh sistem pertahanan misil yang direbut untuk mengumpulkan intelijen di dalamnya dan untuk mempelajari mekanisme dan database-nya. Hal ini terutama sebagai pembalasan atas penembakan drone reaper AS di Libya pada November 2019 yang diduga dilakukan oleh sistem Pantsir.

Seorang pejabat Rusia dilaporkan telah mengakui negaranya tahu bahwa AS telah mengangkut sistem rudal tersebut, tetapi menepis anggapan bahwa setiap intelijen penting dapat dikumpulkan darinya. Hal itu karena versi ekspor seperti yang dimiliki UEA diduga dilucuti dari basis data identifikasi rahasia untuk menyembunyikan kode transponder untuk semua jet di Angkatan Udara Rusia.

Misi AS untuk mengangkut sistem tersebut mengungkapkan sejauh mana Washington dan Moskow beroperasi melawan satu sama lain di Libya. Tahun lalu, AS mengekspos campur tangan Rusia di Libya, saat Komando Afrika AS secara terbuka menyatakan Rusia mengerahkan jet tempur ke Libya untuk mendukung Haftar.

Kemudian pada Desember, intelijen AS merilis laporan yang menunjukkan keterlibatan UEA dalam mendanai dan mengerahkan tentara bayaran Rusia dari Grup Wagner yang terkait Kremlin ke Libya. Intelijen AS juga mengakui peran UEA dalam konflik dan kejahatan perang.

Sumber: MEMO

4.5 4 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d